EMPAT lapangan golf tertua di Indonesia, salah satunya terdapat di Kota Semarang. Lapangan golf yang dulu bernama Tjandi Sport Club dan dibangun tahun 1895 tersebut, kini berganti nama menjadi lapangan Golf Semarang Royale Golf (SRG). Lapangan golf dengan sembilan hole ini letaknya berada dekat Jalan Kanarielaan (nama kala itu). Untuk wilayahnya, Semarang Royale Golf (SRG) kini masuk wilayah Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Dari beberapa literasi menyebutkan, Tjandi Sport Club juga pernah digunakan untuk sebuah penyelenggaraan golf club championship se- Hindia Belanda untuk pertama kalinya tahun 1901.
Tidak hanya menjadi tempat bermain golf, Tjandi Sports Club pun menyediakan sarana olahraga tenis dan kriket. Setelah proklamasi kemerdekaan RI pada tahun 1945, lapangan golf ini berubah nama menjadi Semarang Golf Club (SGC). Pada 2006 SGC ini juga sempat ditutup, dan aktivitasnya dipindahkan ke Gombel Golf Semarang.
Semarang Royale Golf dulunya yang dikenal lapangan Gombel Golf punya 18 hole. Lapangan golf ini beralamat di Jalan Gombel Lama nomor 90, Kelurahan Tinjomoyo, Banyumanik, Kota Semarang dan memiliki kontur perbukitan Gombel naik dan turun. Lapangan golf tersebut memiliki kesulitan di tiap holenya, yakni punya tantangan tersendiri bagi penggemar olahraga golf.
Dan di beberapa hole tertentu terdapat kolam atau danau buatan, yang mewajibkan para pegolf untuk bisa mengatur strategi agar berhasil maksimal. Tempat ini juga dilengkapi club house, resto and cafe. Dari club house yang berada di perbukitan, pengunjung juga bisa melihat hampir keseluruhan hamparan lapangan golf itu.
Meski saat ini baru dalam tahap renovasi rumput, pihak pengelola Semarang Royale Golf bisa dengan maksimal mendukung menjadi tuan rumah di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah ke XVI untuk cabang olahraga golf. Pada pagelaran Porprov Jateng 2023, cabang ini diikuti sebanyak 13 kabupaten kota se-Jawa Tengah.
“Meski dalam tahap renovasi rumput, tapi Alhamdulillah kita bisa menjalankan dengan baik. Untuk mendukung perhelatan ajang Porprov 2023 memang diselenggarakan di Pati Raya, namun untuk cabang golf dilaksanakan di Kota Semarang,” pungkas Direktur Semarang Royale Golf, Purwo Widodo, baru -baru ini.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki lebih dari 150 lapangan golf. Beberapa lapangan telah berusia lebih dari 100 tahun, karena didirikan di masa penjajahan kolonial Belanda. Tercatat, ada empat lapangan golf yang berdiri sebelum 1918, yaitu Jakarta Golf Club (1872), Semarang Golf Club (1895), Yani Golf Club (1898), dan Dago Heritage 1917.
Lapangan golf tersebut saat ini masih tetap beroperasi dengan segala keunikan, tantangan, dan keunggulan masing-masing. Dengan usia satu abad, lapangan-lapangan ini sangat pantas dijadikan sebagai cagar budaya karena memiliki nilai historis sebagai salah satu bukti perkembangan golf di Indonesia.(HS)