in

Beri Arahan ke Dinarpus, Wabup Rembang Kritik Aplikasi I-Rembang

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro, saat memberikan arahan kepada jajaran Dinarpus di halaman kantor setempat, belum lama ini. (Foto : Rembangkab.go.id)

 

HALO REMBANG – Aplikasi i-Rembang mendapat kritikan Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro, saat memberikan arahan kepada jajaran Dinarpus di halaman kantor setempat, belum lama ini.

Pasalnya, aplikasi tersebut, menurut Wabup baru bisa dibuka di ponsel yang menggunakan sistem operasi Android, dan belum bisa dibuka di i-OS, yakni sistem operasi besutan Apple Inc.

Wabup meminta agar dibuat aplikasi yang kompatibel digunakan di semua sistem operasi.

“IRembang saya coba di android bisa. Tetapi saya buka dari IOS tidak bisa. Tadi saya minta ke pengembangnya, bikin aplikasi lagi yang bisa kompatible dipakai di semua sistem operasi,” kata dia, seperti dirilis Rembangkab.go.id.

Untuk diketahui, merujuk pada informasi yang ada pada Google Play Store, i-Rembang adalah aplikasi perpustakaan digital persembahan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Rembang.

Aplikasi perpustakaan digital ini berbasis media sosial, dilengkapi dengan eReader untuk membaca ebook.

Dengan fitur-fitur media sosial pengguna dapat terhubung dan berinteraksi dengan pengguna yang lain. Pengguna juga dapat memberikan rekomendasi buku yang sedang dia baca, menyampaikan ulasan buku, serta mendapatkan teman baru. Membaca ebook di iRembang, juga dapat dilakukan secara Online dan offline.

Lebih lanjut Wabup meminta, agar i-Rembang terus disosialisasikan dan di-update. Hal itu karena pengelolaan perpustakaan saat ini, tidak lagi hanya berbicara tentang ruang, koleksi buku, tetapi juga digitalisasi.

Wabup juga menyampaikan, minat baca dan literasi masyarakat harus terus ditingkatkan. Minat baca dan literasi yang baik, menurut Wabup dapat mendukung kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Gus Wabup juga memberi perhatian arsip-arsip statis. Arsip statis diharapkan bisa terawat dengan baik.

“Kuatkan sarana bantu, sehingga arsip statis ini mudah ditemukan kembali, jika dibutuhkan,” ujarnya.

Selain itu Gus Wabup meminta agar arsip-arsip dinamis dikelola dan kendalikan secara efektif, efisien, dan sistematis, agar kerja-kerja pengarsipan tidak kacau.

Lebih lanjut, Gus Wabup berharap keberadaan pustakawan bukan sekadar penunggu ruangan perpustakaan, tetapi mesti memiliki kecakapan khusus. Di antaranya pemanfaatan sarana digital, agar siapa saja yang ingin mencari buku, jurnal, dan literatur; bisa mendapat kemudahan.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinarpus Kabupaten Rembang, Akhsanudin menuturkan pengawasan kearsipan sangat rendah begitu juga perpustakaan. Sehingga pihaknya berkeinginan untuk menguatkan para pegawai di Dinarpus untuk lebih giat bekerja.

Akhsanudin mengakui saat ini dirinya terkendala pustakawan. Pasalnya, 2 pustakawan yang ada, satu sudah meninggal dan 1 pustakawan lagi masih sakit.

“Namun kita mengusulkan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil, 2 personel untuk formasi pustakawan,” pungkasnya. (HS-08)

LPM Dompet Dhuafa Gelar Tabligh Akbar dan Hapus Tato di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang

Dukung Kemajuan Persak Kebumen, Bupati Upayakan Pembangunan Stadion Baru