HALO SEMARANG – Relawan yang tergabung dalam Barisan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kultural (BA-PMII KULTURAL FOR SAS) mendukung Prof Dr KH Said Aqil Siradj untuk menjadi Cawapres berpasangan dengan Capres Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024. Dukungan tersebut dideklarasikan di Semarang, Senin (25/9/2023).
M Fadllil Kirom, Koordinator BA-PMII Kultural for SAS mengatakan, lima alasan penting yang menjadi dasar pertimbangan BA-PMII KULTURAL FOR SAS melaksanakan deklarasi dukungan kepada Said Aqil Siradj sebagai Cawapres yaitu, Said Aqil Siradj dinilai merupakan sosok kiai sekaligus intelektual yang moderat
dan berintegritas dari kalangan NU.
“Beliau memiliki jasa dan peran yang sangat penting dalam melawan kelompok intoleran, radikalisme dan terorisme di Indonesia. Selama menjabat dua periode menjadi Ketum PBNU, beliau berjuang dengan gigih bersama semua pihak terutama pemerintah menghalau segala bentuk politisasi agama dan politik identitas yang sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI. Dalam hal ini komitmen beliau terhadap KeIndonesiaan senafas dengan keislaman tak perlu diragukan,” katanya, Senin (25/9/2023).
Alasan kedua, katanya, Prof Dr KH Said Aqil Siradj dinilai memiliki jaringan yang sangat luas dari tingkat global, regional hingga tingkat grass root. “Perjalanan hidupnya tumbuh di lingkungan pesantren, menjadi Aktifis PMII di tahun 1970-an, lalu dipercaya menjadi Ketum PBNU selama dua periode dan saat ini masih menjadi Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI). Hal ini menjadikan beliau selalu masuk dalam deretan papan atas tokoh muslim berpengaruh di dunia. Tentu saja, tingkat popularitasnya tak perlu diragukan, elektabilitasnya pun tertinggi diantara tokoh NU yang senior,” paparnya.
Alasan ketiga, kata dia, berdasarkan pengalaman Pemilu 2014 dan 2019, Capres dari PDI Perjuangan selalu berpasangan dengan tokoh NU yang senior terbukti ampuh menjadi pemenang. Tradisi pasangan nasionalis-religius ini menurutnya harus dipertahankan agar bisa hattrick di Pemilu 2024.
“Kharisma para tokoh senior NU terbukti mampu menarik sebagian besar (lebih dari 50 persen) pemilih dari kalangan Nahdliyyin. Dalam hal ini tentu saja
elektabilitas Ganjar Pranowo akan meningkat pesat jika berpasangan dengan Said Aqil Siradj. Bahkan, jika Pilpres 2024 diikuti lebih dari dua pasangan capres-cawapres, skema menang satu putaran bukan hal mustahil,” tegas dia.
Alasan keempat, Ganjar Pranowo memiliki basis terkuat di Jawa Tengah dan relatif kurang kuat di Jawa Barat dan Banten. Jika Said Aqil Siradj menjadi Cawapres berpasangan dengan Ganjar Pranowo, pihaknya menilai kelemahan basis dukungan di Jawa Barat dan Banten bisa ditutupi mengingat Said Aqil Siradj merupakan putra asli Cirebon, Jawa Barat.
“Jejaring Said Aqil Siradj di luar Jawa pun sangat membantu penambahan basis dukungan,” tambah dia.
Alasan terakhir, menurutnya tantangan krisis pangan, energi, dan perubahan iklim menjadi tantangan di masa mendatang. Maka diperlukan manusia Indonesia yang tangguh jiwanya untuk menghadapi tantangan besar ini. Pengalaman Said Aqil Siradj dalam hal membangun jiwa kebangsaan melalui pendidikan yang berkarakter menjadi relevan. Jika pasangan Ganjar Pranowo – Said Aqil Siradj terpilih pada Pilpres 2024, menurutnya keberhasilan Presiden Jokowi dalam hal pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo.
“Di sisi lain, peran pengembangan jiwa manusia Indonesia bisa dijalankan oleh Said Aqil Siradj. Pasangan ini sangat lengkap, di mana keseimbangan pembangunan Jasmani dan Rohani akan sangat membantu Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar ke depan,” tandasnya.(HS)