in

Hadiri PKS Bersholawat di Semarang, Wisnu Wijaya: Momentum Perkuat Ukhuwah Islamiyah dan Wathaniyah

Anggota DPR RI dari Dapil Jateng 1, Wisnu Wijaya menghadiri acara PKS Bersholawat yang diselenggarakan DPD PKS Kota Semarang untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (24/9/2023).

HALO SEMARANG – Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah 1, Wisnu Wijaya menghadiri acara PKS Bersholawat yang diselenggarakan DPD PKS Kota Semarang untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (24/9/2023). PKS Bersholawat dimeriahkan dengan kehadiran KH Mohammad Ali Shodiqin alias Gus Ali Gondrong dan Majelis Sholawat Semut Ireng dari Mafia Bersholawat.

Wisnu menuturkan, selain untuk memuliakan momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW, PKS Bersholawat bertujuan memperkuat rasa persaudaraan sebagai sesama muslim dan sesama anak bangsa di tengah hangatnya situasi politik jelang Pemilu 2024.

“Dengan kita bersama-sama melantunkan selawat kepada Nabi Muhammad, muncul rasa ketenangan yang meliputi sanubari kita semua yang berkumpul di sini. Kita berdoa agar dengan wasilah selawat ini, Allah perkuat ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah kita sehingga tidak mudah berpecah oleh karena perbedaan,“ terangnya dalam rilis yang diterima halosemarang.id, Senin (25/9/2023).

Anggota Komisi VIII DPR tersebut juga mengungkapkan, PKS bersholawat menepis stigma negatif yang kerap dialamatkan oleh sebagian kelompok yang menuding PKS sebagai partai yang anti-selawat, maulid, dan tahlil. Tidak hanya itu, Wisnu menjelaskan, PKS Bersholawat adalah agenda rutinan partai untuk mensyiarkan dan membumikan pemahaman akidah ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) di tengah-tengah masyarakat.

“PKS bersholawat diselenggarakan dari tingkat pusat (DPP) hingga tingkat kota/kabupaten (DPD). Ini merupakan instruksi langsung dari pimpinan kami yakni Habib Salim Segaf Aljufri selaku Ketua Majelis Syuro PKS dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang merupakan orang NU,” jelasnya.

Anggota DPR dari Fraksi PKS juga menyebut, PKS Bersholawat tidak hanya berhasil mempertebal spiritualitas, tetapi juga sukses sebagai medium pendidikan wawasan kebangsaan untuk memperkuat rasa nasionalisme jamaah yang hadir. Jemaah tidak hanya diajak memanjatkan doa, zikir, dan selawat, tetapi juga bersama-sama melantunkan lagu nasional untuk merefleksikan sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

“Bagi kami, kecintaan kepada agama tidak untuk dipertentangkan dengan komitmen kebangsaan kami, begitupun sebaliknya. Sebab kami meyakini bahwa kecintaan kepada NKRI adalah bagian dari iman. Hal ini yang menjadi salah satu prinsip PKS dalam perjuangan politiknya sebagai partai Islam rahmatan lil alamin yang kokoh dan terdepan melayani rakyat dan NKRI,” pungkas Wisnu.(HS)

Bangunan Balai Desa Ngampel Wetan Kendal Kondisinya Semakin Memprihatinkan

BA-PMII KULTURAL FOR SAS Dorong Said Aqil Siradj jadi Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo