HALO SEMARANG – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU), untuk mengantisipasi dampak bencana banjir yang terjadi setiap kali masuk puncak musim hujan dengan kesiapan rumah pompa dan pompa portabel.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Suharsono menjelaskan, kesiapan rumah pompa dan penyiagaan pompa portabel sangat penting untuk mengantisipasi luapan banjir saat intensitas hujan deras.
Sebab, menurut politikus PKS ini, cara tersebut akan menjadi solusi yang disisi lain, pengerjaan normalisasi sungai besar serta drainase bersih dari sampah ataupun sedimentasi sudah dilakukan oleh DPU, serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali – Juana, misalnya di Sungai Beringin dan Sungai Tenggang ataupun Sringin.
“Kurun tiga tahun terakhir selalu banjir karena curah hujan yang tinggi, drainase dan normalisasi sudah dilakukan, artinya sistem mekanis (pompa,red) harus disiapkan juga apalagi memasuki puncak musim hujan saat sekarang ini,” ujarnya, Senin (20/1/2025).
Antisipasi banjir harus dilakukan oleh Pemkot Semarang, lanjut dia, terutama di bulan Januari dan Februari ini, karena diprediksi curah hujan masih tinggi. Dari pengalaman tahun lalu, banjir terjadi di bulan Februari, bahkan di beberapa wilayah mengalami genangan banjir yang cukup lama.
Dia menjelaskan, kondisi di Kota Semarang sendiri, permukaan air laut lebih tinggi dari daratan, sehingga air tidak bisa mengalir ke laut. Ditambahkan dia, akibatnya air laut yang masuk ke daratan memperparah kondisi banjir.
“Harapan kami tanggul laut dan kolam retensi yang direncanakan bisa segera selesai untuk mengurangi dampak dari banjir ini,” paparnya.
Untuk itu, kata dia, selama tanggul laut belum terbangun, langkah Pemkot harus menyiapkan seluruh rumah pompa serta pompa portabel, dan terus berkoordinasi dengan BBWS terkait kesiapan rumah pompa yang masuk di kewenangan pemerintah pusat.
“Rumah pompa ini harus siap, termasuk dengan pompa portabelnya, tahun lalu sudah ada pengadaan pompa portabel yang bisa disiagakan untuk mengantisipasi banjir,” katanya.
Banjir yang lumayan parah pun kerap terjadi yakni terutama di wilayah Genuk, Gayamsari, Tlogosari sehingga harus segera ditangani. Sebab, ketika sudah tergenang, air butuh waktu lama untuk surut, bahkan sampai lebih dari sepekan.
“Jadi di beberapa tempat ini perlu di pompa, sehingga perlu disiapkan pompa portabelnya agar genangan tidak terlalu lama,” tandasnya. (HS-06)