HALO SRAGEN – Ibu hamil berisiko tinggi di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen ternyata masih lumayan banyak, yakni mencapai lebih dari 39 persen.
Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Masaran pun berupaya mengurangi risiko tersebut, dengan Menggelar Sosialisasi Penguatan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dalam Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Balai Desa Jirapan Rabu (18/9/2024).
Camat Masaran, Suratman melaporkan pada September 2024, jumlah Bumil di Kecamatan Masaran sebanyak 381 orang, dengan 223 orang terdata di Puskesmas Masaran 1 dan 158 orang terdata di Puskesmas Masaran 2.
Dari angka tersebut, jumlah Bumil risiko tinggi (Risti) dari Puskesmas Masaran 1 berjumlah 87 orang dan dari Puskesmas Masaran 2 berjumlah 65 orang.
“Angka Risti di Kecamatan Masaran masih cukup tinggi, yaitu 39.9% atau sebanyak 152 orang,” kata dia, seperti dirilis sragenkab.go.id.
Kegiatan itu diikuti 550 bidan desa, kader kesehatan, dan para istri ketua RT, untuk saling mengedukasi mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dikemas dalam lomba yel-yel antardesa.
Meskipun angka Risti di Kecamatan Masaran cukup tinggi, namun hingga September 2024 AKI dan AKB Kecamatan Masaran terpantau rendah.
“Dari Januari hingga September 2024, AKI di Kecamatan Masaran nihil. AKB di Puskesmas Masaran 1 sebanyak 4 bayi dan Puskesmas Masaran sebanyak 7 bayi, sehingga total ada 7 bayi. Dengan catatan kematian bukan karena peoses kelahiran, tetapi karena adanya indikasi penyakit.” jelasnya.
Camat Suratman berharap hingga akhir tahun 2024 AKI di Kecamatan Masaran tetap nihil dan AKB tidak bertambah.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menambahkan AKI dan AKB di Kecamatan Masaran tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
“Di tahun 2023, Di Kecamatan Masaran AKI sebanyak 1 orang dan AKB sebanyak 14 orang. Alhamdulillah… tahun ini AKI nol dan AKB 7 orang, menurun dari tahun sebelumnya. Kita jaga terus bersama-sama.” ujarnya.
Bupati Yuni turut berharap AKI di Kecamatan Masaran akan 0 seterusnya dan AKB akan terus berkurang, karena hal ini merupakan salah satu indikator kinerja pemerintah.
“Kader Masaran luar biasa! Terima kasih untuk semangat dan keikhlasannya.” ucapnya.
Selain lomba yel-yel bertema germas, acara juga diisi dengan lomba gerak-lagu dan pantun antardesa bertema AKI-AKB an Bangga Sragen. (HS-08)