HALO KENDAL – Pelayanan tatap muka perkantoran di lingkungan Setda Kendal ditutup sementara sejak Kamis (13/8/2020) sampai Minggu (16/8/2020).
Hal ini sesuai instruksi bupati Kendal Mirna Annisa, karena banyaknya aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Setda yang terpapar virus corona.
Kebijakan ini diambil, karena pada pekan ini di lingkungan perkantoran Setda Kendal menjadi klaster penyebaran Covid-19. Hal ini menyusul angka ASN yang positif kian bertambah.
Namun khusus Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) yang melayani pegawai notaris untuk legalisir, tetap dibuka.
Itupun dibatasi waktunya, mulai pukul 10.00 – 11.00 WIB saja.
Hingga hari ini, jumlah ASN yang terpapar Covid-19 ada 25 orang.
Sedangkan ASN yang ada di luar Setda ada tiga orang yang terpapar, yakni dua ASN dari kantor Inspektorat dan satu Dinas Kearsipan dan Perpustakaan.
Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kendal, Agus Dwi Lestari mengatakan, sesuai instruksi bupati, pihaknya tidak mengadakan layanan tatap muka.
Sehingga sebagian ASN bekerja di rumah, sebagian lainnya masuk.
“Untuk layanan sementara ditutup, kecuali dari notaris yang minta legalisir. Itupun waktunya dibatasi hanya satu jam, tidak bertatap muka dan harus mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Agus Dwi, Kamis (13/8/2020).
Sementara itu, Sekda Kendal, Muh Toha menjelaskan, pada awalnya pihaknya hanya memberlakukan sistem kerja Work From Home (WFH), yaitu pegawai yang masuk kantor hanya 50 persen secara bergantian.
“Namun melihat bertambahnya jumlah pegawai yang positif Covid-19, maka pada hari Rabu (12/8/2020) kemarin, kami ambil tindakan untuk meniadakan pelayanan tatap muka di seluruh kantor OPD di lingkungan Setda Kendal. Pelayanan kami arahkan secara online, seperti pajak dan retribusi di Bakeuda, BKPP dan Baperlitbang,” terang Muh Toha.
“Kebijakan WFH yang diberlakukan kembali di seluruh OPD Pemkab Kendal, masih terus dilakukan hingga tren perkembangan Covid-19 mengalami penurunan,” jelas Muh Toha.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, dr Budi Mulyono mengatakan, pihaknya kembali melakukan swab test di kantor lingkungan Setda Kendal dan rumah dinas Bupati pada Rabu (12/8/2020).
“Sedikitmya ada 70 orang yang menjalani swab test dan hasilnya masih menunggu lab,” ungkapn dr Budi. (HS)