HALO REMBANG – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Rembang, pada 2024 berada di peringkat ketiga terendah se-Jawa Tengah, dengan angka 2,84 persen.
Angka ini jauh di bawah rata-rata TPT Jawa Tengah yang tercatat sebesar 4,78 persen.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Rembang, Dwi Martopo, menyampaikan bahwa TPT tahun ini mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang berada pada angka 2,60 persen.
Meski begitu, posisi Rembang dalam peringkat TPT di Jawa Tengah tetap tidak berubah.
“Kabupaten Temanggung yang tahun kemarin peringkat 2 menjadi peringkat 1 (terendah) sekarang. Wonogiri yang tempo hari peringkat 1 menjadi peringkat 2, kita bertahan di peringkat 3,” jelasnya, Kamis (11/7/2024), seperti dirilis rembangkab.go.id.
Dwi menambahkan, berdasarkan data BPS, saat TPT berada di angka 2,60 persen pada 2023, populasi Kabupaten Rembang tercatat sebanyak 640 ribu dengan jumlah pengangguran mencapai 9.896 orang.
Adapun dengan naiknya TPT menjadi 2,84 persen pada 2024, diperkirakan hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi serta munculnya angkatan kerja baru.
“Karena populasi juga akan bertambah dan tren orang lulus sekolah juga banyak, angka pengangguran akan sedikit meningkat,” kata dia.
Menurutnya, angka ini menunjukkan TPT di Kabupaten Rembang terkendali meski ada angkatan kerja baru dari lulusan sekolah.
Banyaknya industri di Kabupaten Rembang juga turut berkontribusi dalam menyerap tenaga kerja.
Beberapa perusahaan yang menjadi penyerap tenaga kerja di Rembang antara lain PT Parkland World Indonesia (PWI), PT Djarum, PT Handal Sukses Karya (HSK), dan PT Heng Xuan Internasional.
Jika ditotal, perusahaan-perusahaan ini menyerap hampir 4.000 tenaga kerja baru pada tahun ini.
“Di tahun ini, rekrutmen pekerja baru banyak. Artinya, peluang kita untuk mengurangi pengangguran terbuka cukup besar, ini sudah baik dibanding yang lain,” kata dia. (HS-08)