HALO SEMARANG – Dalam rangka menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif, Tim Alfa 1 Satgas III Preventif Ops Madago Raya melaksanakan patroli jalur klasik di bekas camp, kebun, hutan, dan pegunungan di wilayah Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.
Kasatgas III Preventif Ops Madago Raya, Kombes Pol Kurniawan Tandi Rongre, mengatakan patroli ini bertujuan untuk mencegah munculnya tempat pelatihan baru, yang berpotensi digunakan oleh kelompok radikal teroris.
Patroli juga untuk mempersempit ruang gerak penyebaran paham radikal, yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah operasi.
“Kami ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat dan memastikan bahwa wilayah Poso tetap aman dan kondusif dari segala potensi gangguan keamanan,” tegas Kombes Pol Kurniawan, baru-baru ini, seperti dirilis mediahub.polri.go.id.
Lebih lanjut, Kastgas III Preventif yang juga Dansat Brimob Polda Sulteng menyebut, Tim Alfa 1 Satgas III Preventif Ops Madago Raya, juga berupaya untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah hukum Polda Sulawesi Tengah.
“Patroli ini dilakukan dengan penuh kewaspadaan untuk memantau daerah-daerah yang diduga sebagai jalur persembunyian atau tempat pergerakan kelompok radikal,” jelasnya.
Diharapkan dengan langkah preventif ini, situasi kamtibmas di Sulawesi Tengah, khususnya di wilayah operasi Kabupaten Poso, tetap aman dan kondusif.
“Masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang dan nyaman,” kata dia.
ISIS
Untuk diketahui, sepanjang 2024 silam, polisi berhasil menyita 5 senjata api rakitan dan 18 bom rakitan, yang diduga milik jaringan teroris di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Polisi juga berhasil menyita 389 butir amunisi tajam dan 21 butir amunisi hampa.
“Temuan hasil operasi, antara lain 3 pucuk senjata api rakitan laras panjang, 2 pucuk senjata api rakitan laras pendek, 1 pucuk senapan angin PCP beserta teleskop. 389 butir amunisi tajam, 21 butir amunisi hampa dan 18 buah bom rakitan,” kata Kaops Madago Raya, Kombes Boy FS Samola, 31 Desember 2024.
Boy menuturkan sepanjang tahun 2024, Polda Sulteng juga telah menggelar Operasi Madago Raya.
“Operasi ini berhasil mengungkap berbagai temuan signifikan, mencerminkan komitmen Satgas Madago Raya dalam menjaga stabilitas keamanan pasca penegakan hukum terhadap kelompok teroris di wilayah Poso dan sekitarnya,” terangnya.
Menurutnya, temuan senpi rakitan hingga bom tersebut menunjukkan seriusnya ancaman terorisme di Sulawesi Tengah, terkhusus di Kabupaten Poso dan sekitarnya.
Namun ia menegaskan jika pihaknya telah mempersempit ruang gerak kelompok berbahaya tersebut.
“Upaya keras Satgas Madago Raya telah mempersempit ruang gerak kelompok teroris dan diharapkan dapat membawa kedamaian di Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Boy mengatakan selain temuan senjata dan bom, pihaknya juga menerima penyerahan atribut kelompok radikal oleh eks simpatisan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Kabupaten Poso. Polisi juga menerima bendera dan jaket berlogo Negara Islam Iraq Syria atau Islamic State of Iraq Syria (ISIS).
“Terdapat penyerahan atribut radikalisme oleh eks simpatisan kelompok JAD, termasuk bendera dan jaket berlogo ISIS. Ini mencerminkan keberhasilan program deradikalisasi di wilayah operasi,” kata dia. (HS-08)