HALO SEMARANG – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang tengah fokus penyerapan hasil produksi untuk peningkatan cakupan pelayanan, yaitu tak hanya pelanggan rumah tangga namun juga dipakai untuk industri. Apalagi, saat ini ada Peraturan Gubernur (Pergub) Jateng Nomor 7 tahun 2025 mengenai nilai perolehan air tanah (NPA). Dimana nantinya ikut berpengaruh pada nilai pajak air tanah (PAT) yang harus dibayarkan pengguna.
Menurut Direktur Utama PDAM Tirta Moedal, Yudi Indardo, bahwa selama ini banyak industri di Kota Semarang yang masih memanfaatkan air tanah untuk kebutuhan di pabrik. Dengan adanya regulasi baru ini, harapannya industri komersil tersebut dari sebelumnya menggunakan air bawah tanah dapat beralih ke air PDAM. Ini sekaligus sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan.
“Selain dilihat dari harga, jika beralih ke PDAM, tentunya jaminan pelayanan diutamakan,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
Selain itu, lanjut Yudi mengatakan, bahwa pelayanan selama libur Idul Fitri 1446 H tahun 2025 kemarin, terbilang lancar. Sebab, pihaknya membentuk Satgas Pelayanan dari mulai produksi air, distribusi air dan pelayanan informasi maupun pengaduan pelanggan. Hanya pelayanan administrasi saja yang libur sesuai ketetapan dari Pemerintah dan aktif kembali mulai tanggal 8 April 2025 lalu.
“Jaminan pelayanan tetap berjalan baik saat hari libur lebaran tahun 2025. Bukan tanpa sebab, karena dalam lima tahun terakhir ini kami terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan dengan fokus pada 4 K (Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas dan Keterjangkauan-red). Hal ini dengan bukti program kerja yang bisa berjalan optimal,” imbuhnya.
Adapun program peningkatan pelayanan pelanggan saat ini, terang Yudi, diantaranya KPBU SPAM Semarang Barat, NUWSP, uprating IPA Kaligarang dan penambahan kapasitas produksi dengan pembangunan IPA baru SPAM Pudak payung dan program kerja lain dengan pemuktahiran sistem IT untuk pelayanan serta peningkatan kapasitas SDM. (HS-06)
