in

Sudah Tidak Sesuai, Perda Penyelenggaraan Pariwisata Kota Semarang Perlu Direvisi

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo saat diwawancarai awak media belum lama ini. 

HALO SEMARANG – Komisi D DPRD Kota Semarang berencana melakukan revisi atau penggantian Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pariwisata. Perda ini dianggap sudah ketinggalan dengan perkembangan pariwisata di Kota Semarang saat ini sehingga perlu penyesuaian.

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, perda lama tentang pariwisata tersebut perlu dilakukan update dengan perkembangan yang ada di lapangan. Perda tersebut dianggap sudah tua atau kurang sesuai, lantaran diresmikan pada tahun 2010 lalu.

“Kita siapkan revisi atau pergantian perda, soalnya sudah 11 tahun jadi perlu diupdate dan disesuaikan. Kalau di bawah 50 persen yang (perlu) diubah, hanya akan direvisi. Tapi kalau lebih akan diganti dengan perda baru,” katanya usai bertemu dengan Disbudpar Kota Semarang di Gedung DPRD Kota Semarang, belum lama ini.

Anang menerangkan perda tersebut harus disesuaikan dengan era sekarang, di mana pemerintah sedang menggenjot sport tourism, ekonomi kreatif, medical tourism, dan digitalisasi pada destinasi wisata. Tujuannya penyesuaian perda adalah sebagai payung hukum pelaku wisata untuk membuat wisatawan tertarik datang ke Kota Semarang.

“Kalau 2010 lalu baru menggali dan mengembangkan wisata dengan tagline Ayo Wisata ke Semarang. Nah sekarang lebih berkembang, di mana Pemkot pun fokus mengubah Semarang jadi Kota Wisata,” imbuhnya.

Disebutkan, bahwa pembasan revisi atupun pergantian perda ini pun sudah mencapai tahap naskah akademik (NA) dan rancangan perda itu sendiri. Dari data yang ada, lanjut Politisi Partai Golkar ini, jumlah wisatawan yang datang di Kota Semarang dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Bahkan, pada tahun 2020 tercatat 250 ribu wisatawan masuk ke Semarang.

“Kita ingin Semarang ini lebih menarik wisatawan datang, misalnya dengan konten sport tourism, ekonomi kreatif, medical tourism, dan digitalisasi untuk bisa digali lagi lebih dalam. Semua konten ini pun harus didorong, dengan paraturan yang baru agar bisa terangkat,” tambahnya.

Ia mencontohkan dari segi olahraga saat ini bisa menjadi dan masuk dalam industri pariwisata. Diketahui di Semarang banyak sport tourism yang bisa dijual. Seperti di antaranya belum lama ini Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam akun instagramnya mengunggah wahana olahraga paralayang di Rowosari Tembalang, belum lagi sport touring jet ski dan wisata air yang ada di Pantai Marina.

Walikota juga siap memberikan anggaran pada tahun depan untuk menambah serta mengupgrade beberapa destinasi wisata yang ada di Kota Semarang agar perekonomian bisa tumbuh.(HS-06)

Kebakaran Gedung Kasuari RSUP Kariadi Disebabkan Adanya Kegagalan Sistem Kelistrikan

Antisipasi Banjir, Babinsa Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Selokan