HALO KUDUS – Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Herda Helmijaya menekankan pentingnya kolaborasi Pemda dengan Bulog dan stakeholder, dalam menjaga ketersediaan bahan pangan, dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat, serta kesejahteraan petani dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hal itu diungkapkan Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya, ketika membuka Gerakan Pangan Murah, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan tahun 2025.
Kegiatan ini berlangsung di halaman Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, baru-baru ini.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Kudus menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan bukti nyata kehadiran pemerintah dalam merespons fluktuasi harga pangan dan bahan pokok.
Dirinya menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara harga yang terjangkau bagi masyarakat serta kesejahteraan petani dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kegiatan ini adalah langkah positif yang menunjukkan bahwa negara hadir untuk merespons secara cepat dinamika harga pangan dan bahan pokok lainnya,” kata Herda, seperti dirilis kuduskab.go.id.
Lebih lanjut, Herda menyoroti pentingnya kolaborasi Dinas Pertanian dan Pangan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bulog, guna memastikan ketersediaan pasokan serta stabilitas harga beras.
Dirinya juga mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan dan berharap program serupa dapat terus diadakan secara berkala.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo, menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah kali ini melibatkan 40 pelaku UMKM lokal yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, bawang merah, telur, dan gula.
Harga yang ditawarkan lebih rendah dibanding harga pasar, dengan selisih antara Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogram.
“Di tingkat konsumen, harga pangan yang tinggi sering kali belum sepenuhnya menguntungkan petani sebagai produsen. Hal ini disebabkan oleh panjangnya rantai distribusi dari petani hingga ke masyarakat. Banyak petani masih harus menjual hasil panennya melalui pengepul atau perantara lainnya,” jelas Didik.
Sebagai upaya menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan, Didik menambahkan bahwa pihaknya akan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah pada pertengahan bulan Ramadan dengan kembali melibatkan UMKM.
Harapannya, program ini tidak hanya membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga lebih terjangkau, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku UMKM.
Inisiatif ini mendapat respons positif dari masyarakat Kudus. Antusiasme tinggi terlihat dari ramainya warga yang memanfaatkan program ini. Produk-produk yang ditawarkan, terutama beras, selalu habis terjual dalam waktu singkat, menunjukkan tingginya kebutuhan serta apresiasi masyarakat terhadap langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan. (HS-08)