HALO SEMARANG – Nama besar Pasaraya Sri Ratu atau Sri Ratu, mungkin sebentar lagi akan tinggal cerita saja. Pusat perbelanjaan besar di Kota Semarang yang pertama kali berdiri pada 28 Juli 1978 ini, sebentar lagi akan tutup.
Pasaraya yang didirikan oleh Bapak Tresno Santoso di Jalan Pemuda nomor 29-33 Semarang setinggi 7 lantai tersebut, dulunya sangat akrab dengan masyarakat Kota Semarang, karena menyediakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan toko yang disukai konsumen. Namun kini, karena tak bisa bersaing dengan para pesaingnya, oleh sang pemilik Sri Ratu bakal ditutup akhir Februari 2019 nanti.
Kabar ditutupnya Pasaraya Sri Ratu Jalan Pemuda Kota Semarang, dibenarkan Operation Manager Sri Ratu Group, Tri Budi Suharyono, Minggu (17/2/2019). Tri Budi mengatakan, semua kegiatan operasional di Sri Ratu Pemuda Kota Semarang bakal berakhir pada akhir Februari 2019 ini. Bisnis retail yang sudah berdiri sejak 1978 tersebut, rencananya akan berganti menjadi bisnis properti.
Hal tersebut dikarenakan pihaknya sudah tidak mampu bersaing dengan swalayan ataupun mal lain di Kota Semarang dan sekitarnya. Dari total 2 lantai yang masih beroperasi, dipastikan oleh Tri Budi, hanya akan menyisakan lantai dasar.
“Sebenarnya kami sudah merasa tidak mampu beroperasi optimal pada 4 tahun terakhir. Kalau kami paksakan harus mengubah total keseluruhan, baik segi bangunan ataupun manajemen, tentu tidak bisa,” katanya.
Lebih lanjut, dari total 8 swalayan yang ada, Sri Ratu Pemuda Semarang menjadi swalayan terakhir yang masih beroperasi hingga awal 2019. Sri Ratu Peterongan Kota Semarang, Purwokerto, Madiun, Kediri, Tegal, dan dua di Pekalongan sudah harus tutup lebih dulu. Faktor yang sama menjadi penyebab tutupnya delapan cabang tersebut.
“Kalau di Jalan Pemuda ini beralih ke bisnis properti. Kalau yang lain macam-macam. Ada yang jadi mal dan sebagainya,” jelas Tri.
Ditambahkan, sejak setahun terakhir ini, pihaknya juga sudah mulai mengurangi penyewa yang masuk. Dari total 122 penyewa, berangsur mengalami pengurangan hingga sekarang tersisa 60 penyewa.
“Rata-rata mereka sudah habis kontrak pada 22 Februari 2019. Kami berikan kesempatan untuk menghabiskan stok barang hingga akhir Februari 2019,” kata Tri.
Dengan adanya informasi bakal ditutupnya Sri Ratu, tempat perbelanjaan di Jalan Pemuda Semarang itu diserbu ribuan orang pada pada akhir pekan ini. Mereka bahkan sudah datang sejak pagi sebelum supermarket tersebut beroperasi.
Hal itu dikarenakan beredar kabar melalui media sosial tentang diskon besar-besaran yang akan dimulai pada 15 Februari. Pesan yang kemudian beredar di berbagai grup Whatsapp itu juga menyebut bahwa 28 Februari Sri Ratu akan tutup.
“Temen-temen Semarang kalau mau menyerbu dan borong barang SRI RATU Pemuda diskon semua barang-barangnya pada tanggal 15 Februari karena pada tanggal 28 Februari resmi akan TUTUP,” begitu kutipan pesan berantai yang bereda di berbagai grup Whatsapp.(HS)