HALO SEMARANG – Ratusan Mahasiswa Aliansi Semarang kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor pemerintah Provinsi Jawa Tengah, di Semarang, Senin (11/4/2022). Dalam unjuk rasa tersebut, para demonstran membawa 8 tuntutan terkait permasalahan masyarakat yang saat ini sedang terjadi.
Kordinator Aksi, Junaidi menyampaikan, demonstrasi menyikapi tiga isu nasional. Mulai dari kelangkaan dan minyak goreng yang mahal, kenaikan harga pertamax, dan wacana penundaan pemilu serta perpanjangan masa jabatan Presiden.
Salah satu mahasiswa di Universitas Wahid Hasim Kota Semarang itu menjelaskan, alasan kenapa pihaknya ingin pemerintah lebih bisa menuntaskan permasalah minyak goreng yang tinggi karena sangat memberatkan masyarakat.
“Dalam kasus kenaikan harga minyak goreng, aliansi mahasiswa menemukan beberapa kejanggalan terhadap pernyataan pemerintah terkait penyebab naiknya harga minyak goreng, pertama alasan yang sering kali dikemukakan Kemendag adalah distribusi migor yang terhambat karena pandemi,” tuturnya.
Pihaknya tidak bisa menerima alasan Kemendag membuat harga minyak goreng yang tinggi karena terhambat oleh pandemi. Hal tersebut dikarenakan pandemi yang sudah lama terjadi sehingga tidak masuk akal untuk dijadikan alasan.
“Forum aliansi menolak alasan ini karena tidak rasional, seandainya benar, bahwa naiknya harga migor karena pandemi, mengapa kenaikan harganya baru berlangsung lima bulan terakhir, padahal pandemi sudah berlangsung selama dua tahun,” tuturnya.
Untuk tuntutan kedua, permasalah kenaikan Pertamax. Pihaknya tidak terlalu mempermasalah kenaikan tersebut. Ia menilai kenaikan harga adalah hal yang wajar mengingat kebijakan itu bisa mengurangi subsidi yang dilakukan oleh pemerintah.
“Kami tidak terlalu mempermasalahnya, karena bagaimana pun hari ini skala ekonomis pertamax adalah Rp 16 ribu per liter, jika pemerintah tidak menaikan harga akan ada terlalu besar subsidi energi pada BBM jenis Pertamax,” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga menolak adanya wacana penundaan Pemilu tahun 2024 dan tidak menyetujui perpanjangan masa jabatan periode presiden. Ia menganggap dengan adanya perpanjangan masa jabatan tersebut bisa melanggar konstitusi yang sudah ada.
Sehingga bila permintaan tersebut tidak dikabulkan pemerintah pusat, pihaknya mendesak Presiden Joko Widodo untuk turun dari kursi kepemimpinannya.
“Secara agregat forum menolak isu ini karena beberapa pertimbangan, di antaranya, dalam konstitusi jelas diatur bahwa masa jabatan presiden hanya dua periode. Benar bahwa aturan dapat diubah dengan cara melakukan amandemen terhadap UUD 1945,” paparnya.(HS)
Berikut delapam tuntutan yang dibawa Aliansi Mahasiswa:
1. Meminta pemerintah untuk menurunkan harga minyak goreng dan usut tuntas mafia minyak goreng.
2. Meminta Presiden Joko Widodo untuk menurunkan Kemendag Muhammad Lutfi.
3. Mendesak pemerintah untuk menjamin distribusi BBM bersubsidi (Pertalite) tepat sasaran.
4. Mendesak pemerintah untuk menjamin ketersediaan BBM bersubsidi.
5. Menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa periode jabatan Presiden.
6. Mendesak presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan pernyataan resmi terkait penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.
7. Menolak amandemen UUD 1945 karena tidak mendesak dan irasional.
8. Mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan persoalan bangsa atau Presiden Joko Widodo mundur.(HS)