HALO KENDAL – Sebagai lembaga yang berfokus pada pengembangan bakat dan talenta di bidang sepak bola, Akademi Sarana Talenta Indonesia (Asti) yang berpusat di Kudus, kini telah melebarkan sayapnya di Boja, Kabupaten Kendal sejak 2021. Akademi sepak bola ini bermarkas di SMA Muhammadiyah 2 Boja, Kendal.
Dalam kurun waktu tiga tahun pengembangan bibit-bibit soccer player, keberadaan Asti Boja semakin berkembang dan telah melahirkan belasan atlet yang terdistribusi ke Timnas Pelajar maupun klub-klub sepak bola profesional.
Sebut saja Timnas Pelajar atas nama Fadrian Fajri, Alfi Reza (Ternate) dan Rafif Arya S (Lampung). Kemudian ada juga panggilan untuk seleksi timnas U-16 atas nama Raichan Andika (Pemalang), U-17 Ilham Robi (Sukorejo, Kendal), U-18 Fahry Naufal (PSS Sleman) dan U-16 Shoyo Himawan (Persis Solo).
Pembina Asti Boja, Rusmono Rudi Nuryawan atau akrab disapa Wawan mengatakan, kepada para siswa Asti ditanamkan, bahwa dalam bersepak bola juga tidak meninggalkan nilai-nilai keagamaan. Baik selama di markas, bermain di Timnas, maupun saat pertandingan liga antarklub.
Diungkapkan, kehadiran Asti Boja dilatarbelakangi adanya sebuah keprihatinan para alumni SMA Muhammadiyah 2 Boja yang melihat kedua sekolah Muhammadiyah (SMP dan SMA) Muhammadiyah 2 Boja tidak kunjung berkembang dan maju.
“Saat itu jumlah peserta didik tidak mengalami peningkatan, justru cenderung stagnan. Hal itu membuat kami prihatin,” ungkap Wawan, yang juga salah satu alumni SMA Muhammadiyah 2 Boja, Kamis (8/8/2024).
Dia juga menyebut, keprihatian itu segera ditangkap dengan memberi solusi yang tepat, yaitu SMP dan SMA Muhammadiyah 2 Boja harus memiliki program unggulan, yakni sepak bola.
“Kami memilih sepak bola sebagai unggulan karena saat itu tahfiz Quran, komputer, dan boarding school atau pondok pesantren, yang saat ini sudah menjadi pilihan dan dimiliki oleh banyak sekolah,” ujar Wawan.
Lebih lanjut diakuinya, sebagai alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan juga pernah menjadi manajer Persatuan Sepakbola Mahasiswa UMS (PSMUMS), dirinya segera melakukan komunikasi dengan mantan pemain PSMUMS, Adi Siswanto.
“Kemudian Mas Adi melakukan komunikasi dengan Arif Budiyanto atau biasa disapa Ayik, yang kebetulan CEO Asti Kudus, supaya berkenan segara membuka cabang Asti di Kabupaten Kendal,” imbuh Wawan.
Gayung pun bersambut, yang kemudian dibentuklah struktur Asti di Boja, Kendal. Terdiri dari pemilik, pembina, manajer dan pelatih.
“Awal hasil seleksi dilaksanakan di Stadion Kebondalem Kendal dengan 36 siswa SMP dan SMA, ditambah beberapa siswa dari pindahan sekolah sebayak 12 siswa, sehingga total menjadi 48 siswa. Memasuki tahun kedua yang lulus SMA ada sembilan, tetapi bertambah 31 siswa,” jelas Wawan.
Memasuki tahun ketiga, jumlah atlet Asti Boja menjadi 73 anak, usia SMP dan SMA yang semua di asramakan dengan fasilitas yang cukup. Baik sarana prasarana latihan, menu makan, pendidikan, hingga transpotasinya.
“Selain memiliki skill, bertalenta, calon atlet Asti Boja harus berkemampuan dan berpotensi yang sangat tinggi dalam sepak bola. Di mana akan diuji sejauh mana keterampilan dasar, seperti dribbling, passing, shooting, dan kontrol bola, serta kemampuan fisik dan mental yang kuat,” jelas Wawan.(HS)