in

Putra Wakil Wali Kota Semarang Jadi Dokter Muda, Lulus dengan IPK Cumlaude

Muhammad Farras Razin Perdana ussai diambil sumpah sebagai dokter muda dari Universitas Diponegoro, Selasa (30/4/2019).

 

HALO SEMARANG – Sebanyak 186 dokter baru Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang diambil sumpah, Selasa (30/4/2019). Dari 186 dokter baru, 90 persen memperoleh nilai IPK cumlaude.
Salah satunya, dr. Muhammad Farras Razin Perdana. Pria kelahiran Semarang, 10 Maret 1995 ini memperoleh IPK cumlaude 3,81.

Putra tunggal Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Alwin Basri ini telah menempuh pendidikan dan koas selama lima setengah tahun.
Ditemui usai pengambilan sumpah dokter baru di Gedung Prof Soedarto, Undip Semarang, dr Muhammad Farras Razin Perdana bersyukur telah menyelesaikan studi dan menyendang gelar dokter baru.

“Ini adalah awal belum berakhir. Masih ada perjuangan dan perjalanan panjang untuk mengabdi pada masyarakat. Semoga tetap bisa membanggakan orang tua,” ujar Juon sapaan akrabnya.

Ditanya tantangan ke depan, Juon mengaku akan menomorsatukan attitude dan etika dalam mengabdi di dunia kedokteran. “Saat ini semuanya sudah lebih mudah dengan perkembangan teknologi. Orang sakit dengan alat sudah tau diagnosisnya. Tapi satu-satunya yang tidak dimiliki piranti atau alat itu yakni etika, attitude, unggah-ungguh. Sehingga seorang dokter harus menjunjung tinggi etika,” katanya.

Di era Industri 4.0, lanjut Juon, pihaknya juga terus belajar mengenai internet of thing, belajar cloud computing dan juga tentang big data. Hal ini penting karena nantinya dalam suatu ‘decision-making’ membutuhkan itu semua.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mewakili orang tua wisudawan juga memberikan sambutan sumpah dokter Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.

Mbak Ita, sapaan akrabnya memberikan apresiasi pada angkatan dokter baru ke-226 Undip Semarang. Karena hampir 90 persen, wisudawan lulus dengan nilai IPK cumlaude. Bahkan 5 dokter baru memperoleh IPK 4.0.

“Ini membuktikan bahwa generasi-generasi sekarang ini tidak seperti yang orang lihat. Mereka berpikir generasi sekarang tidak peduli dengan pendidikan, tapi para dokter muda ini bisa buktikan bahwa dokter muda dari Universitas Diponegoro Semarang bisa belajar sesuai dengan porsinya dan kapasitasnya. Hingga lulus dengan nilai cumlaude hampir 90 persen,” jelasnya.

Ita berharap, para dokter baru bisa mengabdi kepada masyarakat sesuai janji dokter, mengabdi pada masyarakat tanpa membedakan status, agama, ras kulit dan sebagainya.

“Perjuangan para dokter dan orang tua selama 5,5 tahun ini sangat luar biasa. Namun perjuangan itu tidak hanya berhenti sampai di sini, tahapannya baru dimulai. Mereka harus internship, setelah itu baru melanjutkan sesuai keinginan. Jadi dokter umum boleh, mau ke spesialis atau S2 sesuai keinginan dan kemampuan dari orang tua masing-masing,” kata Ita.

Untuk putra semata wayangnya, Ita telah mengarahkan dr Muhammad Farras Razin Perdana untuk menyelesaikan S2 Manajemen Rumah Sakit dan mengambil Spesialis Kandungan nantinya.(HS)

AJI Semarang: Darurat Bagi Pekerja Media di Jateng

USM Buka Program Studi S2 Magister Psikologi