HALO SEMARANG – Presiden Joko Widodo menekankan sejumlah masalah penting, dalam pertemuan bilateral dengan dengan PM Malaysia, Muhyiddin Yassin, di Istana Negara, kemarin.
Selain stabilitas kawasan, berkaitan dengan masalah Myanmar, dalam pertemuan itu presiden menekankan perlunya perlindungan bagi warga negara Indonesia dan pekerja migran Indonesia di Malaysia.
Menurut dia, perlu ada kerja sama Indonesia – Malaysia, dalam menyelesaikan berbagai persoalan mengenai hal itu.
Karena itu menurut Presiden, kedua negara perlu menyusun nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU), mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia.
“Selain itu, dua negara juga perlu membangun one channel system, agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik, untuk mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia,” kata dia, seperti dirilis Setkab.go.id.
Selain pekerja migran, Indonesia dan Malaysia perlu melawan diskriminasi, terkait dengan sawit. “Indonesia akan terus berjuang untuk melawan diskriminasi terhadap sawit. Perjuangan tersebut akan lebih optimal, jika dilakukan bersama dan Indonesia mengharapkan komitmen yang sama dengan Malaysia mengenai isu sawit ini,” kata Jokowi.
Isu ketiga yang dibahas adalah mengenai Travel Corridor Arrangement. “Saya juga menyambut baik kesepakatan secara prinsip dibentuknya Travel Corridor Arrangement kedua negara dan mengenai waktu pemberlakuan TCA akan dikomunikasikan kemudian,” ungkapnya.
Presiden menambahkan, dalam pertemuan dia juga menyampaikan pentingnya ASEAN segera menyelesaikan ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework.
“Di masa sulit seperti ini, menjadi kepentingan ASEAN untuk terus menunjukkan soliditas,” kata Presiden.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi mengatakan bahwa Malaysia merupakan mitra penting bagi Indonesia, di bidang perdagangan, di bidang investasi, di bidang pariwisata, dan sosial budaya
“Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga dekat dan serumpun. Malaysia juga merupakan salah satu mitra penting Indonesia, di bidang perdagangan, di bidang investasi, di bidang pariwisata, dan sosial budaya,” kata Presiden Jokowi.
Presiden mengungkapkan, dirinya dan PM Muhyiddin berkomitmen mempererat hubungan baik antar kedua negara melalui komunikasi yang kuat pada semua tingkat.
“Saya sudah juga menyampaikan kepada Bapak Perdana Menteri Muhyiddin bahwa setiap saat ada masalah-masalah kecil atau masalah-masalah lain, kami bisa langsung telepon jam berapa pun. Jadi saya kira ini hubungan yang sangat baik,” ujarnya.
Lebih jauh Kepala Negara menyampaikan, pertemuan bilateral dengan PM Muhyiddin berlangsung dengan baik, terbuka, dan komprehensif membahas sejumlah isu bilateral seperti perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia hingga isu kawasan dan global.
“Saya menyampaikan apresiasi, penghargaan atas kerja sama perlindungan WNI di Malaysia, terutama selama pandemi dan saya kembali menitipkan WNI di Malaysia pada Pemerintah Malaysia,” tuturnya. (HS-08)