in

Polisi Tangkap Tersangka Pengoplosan Gas Elpiji Subsidi

Tersangka pengoplos elpiji bersubisi dihadirkan bersama barang bukti saat jumpa pers di Polrestabes Semarang, Kamis (13/8/2020).

 

HALO SEMARANG – Satreskrim Polrestabes Semarang berhasil menangkap S (54 tahun) warga Sambiroto, Kecamatan Tembalang yang terbukti telah melakukan pengoplosan isi tabung gas elpiji subsidi.

Sebelumnya polisi melakukan penggerebekan tempat pengoplosan gas elpiji bersubsidi ke non subsidi di toko Rifatul Ulya, Jalan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Senin (10//2020).

Wakapolrestabes Semarang, AKBP Iga Dwi Perbawa menyatakan, pelaku dalam aksinya mampu meraup keuntungan senilai Rp 1 juta per hari.

Menurutnya, kegiatan ilegal ini telah dilakukan pelaku sejak satu tahun terakhir ini.

“Pelaku ini melakukan pemindahan isi tabung gas 3 Kg bersubsidi ke tabung gas 12 Kg, selanjutnya dijual ke konsumen dengan harga yang lebih tinggi. Di mana dia mendapat keuntungan hingga Rp 100 ribu per tabung,” ujarnya saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Kamis (13/8/2020).

Iga menambahkan, modus yang dilakukan oleh pelaku adalah memindahkan isi tabung gas elpiji subsidi ukuran 3 Kg ke tabung gas ukuran 2 Kg non subsidi.

“Memindahkan isi tabung gas elpiji, pelaku menggunakan sejumlah alat bantu yang telah disediakan, berupa selang dan alat lainnya, kemudian dijual ke konsumen,” katanya.

Mengenai pemasaran, lanjutnya, pelaku menjual ke konsumen di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.

“Gas elpiji yang telah dioplos ini, oleh pelaku dijual ke masyarakat atau konsumen di wilayah Semarang dan sekitarnya,” tuturnya.

Di hadapan petugas, S menjelaskan dirinya mampu melakukan tindakan ilegal itu berkat belajar dari konten di media sosial.

“Saya belajar sendiri bagaimana memindahkan isi tabung gas dari 3 Kg ke tabung 21 Kg melalui konten Youtube. Selanjutnya saya praktikkan dan berhasil,” tuturnya.(HS)

5 Sekolah Di Kabupaten Kendal Lolos Verifikasi Untuk Penilaian Sekolah Adiwiyata

Bawaslu Kota Semarang Masih Temukan Ratusan Data Pemilih Bermasalah