HALO JEPARA – Pj Bupati Jepara H Edy Supriyanta mengajak masyarakat untuk terus mengkonsumsi ikan, untuk mencukupi kebutuhan gizi, sekaligus menekan angka stunting.
Ajakan Pj Bupati Jepara H Edy Supriyanta ini, disampaikan saat panen raya ikan lele Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Lestari di Komplek Lapangan Bangsri, Desa Bangsri, Selasa (1/10/2024).
“Kota kita kaya akan protein hewani, karena dekat laut. Biasakan makan ikan untuk menurunkan angka stunting,” kata dia, seperti dirilis jepara.go.id.
Edy Supriyanta juga mengapresiasi beberapa desa yang sudah zero stunting, seperti Desa Sukosono Kedung, termasuk juga Desa Bangsri.
Diharapkan, dengan panen lele di Desa Bangsri, akan memantik desa yang lain berupaya menggelorakan Gemarikan ke setiap Posyandu.
Menurutnya, sebanyak 2,5 ton ikan lele yang dibudi daya dan dihasilkan Bumdes Lestari Desa Bangsri, perlu dicontoh desa-desa di Jepara.
Dengan begitu, masyarakat sering mengkonsumsi ikan akan sangat baik dalam pencegahan gagal tumbuh tubuh dan otak atau stunting, dan Ikan dapat menjadi salah satu sumber gizi dan protein.
“Ini langkah yang bagus dan perlu dicontoh desa-desa lain di Jepara.
Mudah-mudahan desa di Jepara yang zero stunting semakin bertambah,”terang H. Edy Supriyanta.
Petinggi Desa Bangsri, Sunaryo menjelaskan hasil panen ternak lele selanjutnya dibagikan ke setiap Posyandu.
Sebanyak 20 Posyandu di Desa tersebut menerima 10 kilogram ikan lele siap konsumsi, dalam berpartisipasi menekan laju angka stunting.
“Alhamdulillah kader Posyandu kreatif mengola ikan lele menjadi olahan makanan, agar anak-anak senang dan gemar makan ikan,”jelasnya.
Selain itu, juga ada wisata edukasi mancing bagi anak-anak, dan setelah tiga kali mancing hasilnya bisa dibawa pulang.
Di sekitar kolam lele, terdapat apotek hidup seperti lombok, bawang, terong, serta tanaman lainnya.
Tanaman itu pupuknya menggunakan air limbah lele, sehingga menjadi subur dan siap dikonsumsi.
“Di sekitar kolam lele, kita menanam apotek hidup, ada lombok, bawang, dan lainnya yang pupuknya menggunakan air limbah lele,” kata dia. (HS-08)