HALO TEMANGGUNG – Kabupaten Temanggung memang jauh dari bandara. Namun dari kabupaten ini, ada sekelompok pegiat olahraga dirgantara, yang berhasil membuat pesawat berawak tunggal.
Pesawat yang kemudian diberi nama Aerotek X-1 itu, juga mampu terbang setinggi lebih kurang 200 meter, untuk kemudian mendarat lagi dengan mulus.
Uji coba terbang itu, dilakukan dalam sosialisasi Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di hanggar FASI Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Adisutjipto, Yogyakarta, Sabtu (18/3/2023).
Menurut kabar yang dirilis Jogja Flying Club, melalui akun Instagram resminya @ jogjaflyingclub, pesawat made in Temanggung ini, dibuat oleh sekelompok pegiat pesawat Remote Control (RC) di Temanggung, Jawa Tengah.
Mereka memberanikan diri membuat pesawat berawak tunggal, dengan mesin 2 tak, dalam kurun waktu 9 bulan di Desa Rejosari, Selopampang, Temanggung.
Tim Aerotek yang diketuai Sudiro ini, membangun pesawat dengan bahan-bahan lokal.
Bahkan untuk roda, pesawat ini menggunakan ban Vespa sebagai landing gear.
Selama pengerjaan pesawat ini, Tim Aerotek Temanggung, yang diketuai Andi Setiawan, terus mendapat pemantauan dari konsultan yang berpengalaman dalam perakitan pesawat terbang.
Projek pembuatan pesawat ini, juga berada di bawah pembinaan Binpotdirga Lanud Adisutjipto.
Disebutkan pula, untuk membuat pesawat kecil ini hanya membutuhkan modal Rp 150 juta.
Pembuatan pesawat ini adalah proyek kedua Aerotek dari Temanggung, setelah sebelumnya mereka berhasil membuat drone, untuk mendukung pertanian di daerah mereka.
Adapun misi utama proyek Aerotek X-1, adalah menunjukkan kepada masyarakat Indonesia, bahwa para pegiat olahraga dirgantara dari Temanggung pun, mampu berkembang dan mewujudkan mimpi, meskipun dengan segala keterbatasan.
Sementara itu, Kepala Bappeda Temanggung, Dwi Sukarmei yang hadir dalam acara sosialisasi tersebut mewakili Bupati Temanggung, mengatakan pesawat ini merupakan hasil karya putra Temanggung. Pesawat ini, 85 persen sampai 90 persen juga menggunakan bahan baku lokal.
Dalam kesempatan itu, dia menyebut hasil karya warganya ini merupakan sebuah gerakan inovasi luar biasa, karena tidak semua orang mampu melakukannya.
Pemerintah Kabupaten Temanggung pun akan tetap memantau dan mengevaluasi perkembangan hasil karya warganya.
Dia juga mengatakan, pesawat Aerotex X1 yang merupakan karya para inovator dari Temanggung ini, akan diikutsertakan dalam lomba Krenova Tahun 2023.
“Semoga dengan inovasi pesawat Aerotex X1, yang merupakan karya terbaik putra Temanggung, dapat memotivasi dan menginspirasi karya-karya lainnya,” kata Dwi Sukarmei. (HS-08)