HALO DEMAK – Walaupun pembangunan jalan tol Semarang-Demak sudah berjalan, namun pengadaan lahan masih menjadi kendala. Sejumlah bidang tanah belum dibebaskan, karena sebagian besar terendam air.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Komisi D DPRD Jateng, dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta.
“Dengan kondisi demikian, tanah tersebut menjadi milik negara, sehingga menunggu perpres tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan dan Surat Keputusan Penetapan Tanah Musnah oleh BPN,” kata Alwin Basri, Ketua Komisi D DPRD Jateng, saat memonitor pengawasan pembangunan Jalan Tol Semarang-Sayung, Kamis (10/3/2022).
Selain itu, kondisi existing dan faktor cuaca juga melengkapi permasalahan yang memerlukan rencana tindak lanjut.
“Adanya konstruksi yang menggunakan cerucuk (dari bambu). Karena itu di wilayah ini perlu monitoring lebih lanjut,” sambung Alwin, seperti dirilis dprd.jatengprov.go.id.
Secara umum, Komisi D menilai pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak ini sudah berjalan dengan baik. Seksi I Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer untuk progres sudah mencapai 70%, sedangkan untuk Seksi II Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer sedang dalam proses pengerjaan.
“Progresnya sudah baik. Rencananya tahun depan bisa langsung dipergunakan. Namun pada Seksi II ini, harapannya semua lancar, sehingga bisa go dimulai konstruksinya,” kata politikus PDIP itu, seperti dirilis Dprd.jatengprov.go.id.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta Wida Nurfaida membenarkan untuk Seksi 1 Kaligawe-Sayung masih ada beberapa kendala.
Selain pembebasan lahan yang masih menunggu Perpres, faktor cuaca juga perlu menjadikan perhatian khusus. Karena setiap tahun disini banjir dan rob, jadi perlu adanya kolam retensi untuk penampungan air. Namun demikian, kami dan pihak yang berwenang terus mencari solusi supaya proses pembangunan ini berjalan lancar. (HS-08)