HALO PURBALINGGA – Menggerakkan pelaku UMKM di Purbalingga agar lebih berkembang, PT Pegadaian menyalurkan bantuan 50 gerobak melalui program corporation Social Responsibility (CSR) angkringan Hip Hop.
Pimpinan Wilayah Pegadaian Jateng-DIY Edi Sarwono mengatakan, progaram CSR ini hadir untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
“Ekonomi masyarakat saat ini kami sadari cukup terdampak dengan adanya pandemi Covid-19, oleh karena itu kami ingin hadir membantu masyarakat,” katanya seperti dalam rilis yang diterima halosemarang.id, Jumat (25/2/2022).
Lewat bantuan 50 gerobak angkringan Hip Hop tersebut, diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan baru dan mengurangi pengangguran di Purbalingga.
“Sebanyak 50 angkringan paling tidak memberikan peluang kepada 100 orang yang terlibat langsung,” katanya.
Menurut Edi, dengan adanya 50 gerobak angkringan Hip Hop ini pihak lain seperti suplier bahan pokok seperti kopi, beras dan gula juga dapat ikut digandeng.
“Belum lagi nanti multiplayer efek dari sisi penyedia beras, dan mitra bisnis angkringan lain yang sangat banyak,” kata dia.
Untuk memantau jalannya program angkringan tersebut, pihak penyelenggara juga telah menyiapkan aplikasi khusus untuk memantau perkembangan jalannya program angkringan.
“Kami juga telah menyiapkan aplikasi khusus untuk memantau perkembangan program UMKM ini,” kata Edi.
Menurut Edi, bantuan 50 angkringan untuk pelaku UMKM di Purbalingga merupakan pilot project yang ada kemungkinan untuk terus dikembangkan.
“Ini adalah piloting, kami memulai dengan 50 angkringan di Purbalingga. Mudah mudahan kami bisa dorong secara nasional minimal wilayah Jateng-DIY,” terangnya.
Komisaris PT Pegadaian, Muhammad Sulhan Fauzi mengatakan, sesuai tupoksinya dia akan memberikan pengawasan program yang berjalan.
Sementara itu, pihaknya secara pribadi melalui yayasan MOF memberikan bantuan modal kepada pelaksana program.
“Sesuai tupoksi kami tentu akan memastikan program CSR dari Pegadaian dapat berjalan. Oleh karena itu secara pribadi kami membantu untuk permodalannya melalui yayasan MOF,” katanya
Bantuan modal yang diberikan yayasan MOF adalah masing-masing angkringan diberikan 1 gram emas.
Melalui modal itu jika berkembang harapannya dapat membantu warga yang lain untuk berbisnis angkringan.
“Kami berikan 1 gram emas kepada setiap angkringan. Ke depan mereka punya kewajiban untuk mengembangkan dan harapannya bisa menambah lapangan kerja dengan membuat angkringan baru bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan,” kata dia.
Bantuan tersebut juga tidak diberikan secara cuma-cuma, nantinya setelah 3 bulan program angkringan Hip Hop akan ada iuran wajib dari pelaku UMKM.
Setelah 3 bulan, pelaku program agkringan Hip Hop diminta membayar iuran wajib sebesar Rp 100 ribu per bulan.
Uang iuran tersebut harapanya dapat dipakai untuk membuat gerobak baru setiap bulannya, sehingga dalam satu tahun akan ada tambahan 12 gerobak baru.
“Dari 50 Gerobak bakal terkumpul Rp 5 juta yang harapanya dapat digunakan untuk membuat angkringan baru. Jadi dalam satu tahun akan ada tambahan 12 gerobak angkringan untuk pengembangan usaha mereka,” ujarnya.(HS)