HALO KENDAL – Para pedagang Pasar Weleri II, yang lokasinya berada berseberangan dengan pasar Weleri I yang terbakar, melakukan protes terkait pembangunan lapak-lapak pedagang yang dibangun di jalan raya, tepatnya di Jalan Sutomo Weleri, Kendal.
Para pedagang Pasar Weleri II menolak pembangunan lapak sementara itu, karena mereka kehilangan akses untuk bongkar muat barang. Selain itu para pelanggan juga kesulitan masuk secara bebas ke Pasar Weleri II karena jalan tertutup.
Bentuk protes dari para pedagang Pasar Weleri II dilakukan dengan membuat surat penolakan yang dikirimkan untuk Bupati Kendal dan juga Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal.
Isi surat penolakan adalah menolak pembangunan lapak sementara Pasar Weleri I di tengah Jalan Sutomo. Pembangunan lapak sementara itu dinilai akan menutup akses jalan masuk ke Pasar Weleri II.
Selain itu, para pedagang meminta pembangunan segera dihentikan. Apabila tidak segera dihentikan, para pedagang Pasar Weleri II mengancam tidak akan membayar restribusi.
Salah seorang Pedagang, Anron Mulyono mengaku kesulitan memperoleh akses, baik untuk bongkar muat barang ataupun akses masuk pembeli dan juga pelanggan tokonya.
“Kalau pembangunan di tengah jalan seperti itu, akses masuk jadi tidak ada dan merugikan pedaagang resmi. Kami minta pembangunan lapak sementara dihentikan dan dipindahkan. Bukannya sudah ada tempat untuk relokasi pasar nantinya,” ujar Anton.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Frans Ardiansyah mengaku akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan atas permintaan warga tersebut.
“Kami akan berkoordinasi terkait hal tersebut, kalau relokasi pasar kami sudah siapkan. Hanya pembangunanya paling cepat awal tahun 2021 mendatang,” jelas Frans Ardiansyah.(HS)