HALO SEMARANG – DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah menggebyarkan gerakan makanan pendamping beras bagi para kadernya. Hal ini merupakan komitmen PDIP untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Bendahara DPD PDIP Jateng, Agustina Wilujeng Pramestuti mengklaim jika pihaknya adalah satu-satunya partai yang konsen dengan isu ketahanan pangan melalui budidaya bahan makanan pendamping beras. Gerakan budidaya bahan pangan pendamping beras ini juga merupakan perintah langsung oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
“PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang menunjukkan kepedulian nyata terhadap makanan pendamping beras, tidak hanya sebagai retorika politik, melainkan sebagai tindakan dan aksi nyata. Hal ini sejalan dengan visi Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujarnya saat Press Konferensi di kantor DPD PDIP Jateng, Kamis (23/1/2025).
Ia menjelaskan, arahan dari Ketum PDIP untuk gerakan makanan pendamping beras pertama kali disampaikan saat pandemi Covid-19 melanda. Dia menyebut jika Ketum PDIP juga mendorong agar para kepala daerah menciptakan ketersediaan dan kedaulatan pangan, jangan bergantung terus ke pemerintah pusat atau bergantung ke APBD.
Para kepala daerah dari PDIP jangan banyak berilusi tetapi harus melakukannya. Dijelaskan, ada 10 bahan pokok pengganti beras, yakni singkong, jagung, pisang, sagu, ubi, hanjeli, porang, sorgum, sukun dan talas. Dari 10 jenis tanaman itu, sebagian besar dapat dibudidayakan di wilayah Jawa Tengah.
Sebagai upaya menggalakkan gerakan itu, sekaligus dalam rangkaian merayakan HUT ke-52 PDI Perjuangan serta menjadi kado ulang tahun Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah menggelar “Kontes Pendampingan Menanam Pohon 10 Bahan Pangan Pendamping Beras”.
“Peserta terdiri dari para anggota Fraksi PDIP di DPRD Jawa Tengan, DPRD kabupten/ kota, para kepala daerah dan wakil kepala daerah serta para kepala daerah terpilih dan wakil kepala daerah terpilih dari PDI Perjuangan,” jelasnya.
Melalui gerakan itu, setiap anggota DPRD dan kepala daerah kader PDI Perjuangan diwajibkan untuk mendampingi kelompok tani, menanam pohon bahan makanan pendamping beras dan mendorong peningkatan nilai ekonomi komoditi pertanian.
Bahan pangan pendamping beras sebetulnya bernilai ekonomi yang tinggi, namun tergeser oleh pola konsumsi beras yang sudah sangat mengakar di masyarakat.
“Pada 2023, nilai perdagangan bahan baku singkong di Indonesia mencapai Rp. 20 triliun per tahun. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil singkong terbesar di dunia,” terangnya. (HS-06)