
HALO SEMARANG – Adanya operator nakal menjadi persoalan dalam pengelolaan BRT Trans Semarang. Plt Kepala BLU UPTD BRT Trans Semarang, Henrix Setiawan dibuat geram dengan persoalan ini. Pasalnya ia mendapati armada Trans Semarang koridor II jurusan Terboyo-Sisemut dan Koridor IV jurusan Cangkiran-Tawang, memakai ban vulkanisir.
“Hal ini tentu saja membahayakan keselamatan pengguna jasa dan pengguna jalan lain jika nekat dioperasikan,” tuturnya.
Ia secara tegas meminta operator bus yang nakal tersebut untuk segera mengganti dengan ban orisinil. Sebagaimana dalam aturan kontrak kerja, tertuang jika bus harus menggunakan ban ori bukan ban vulkanisir.
Selain itu dia menerima laporan jika gaji driver telat dibayarkan oleh pihak operator, padahal gaji driver menjadi tanggung jawab dari operator.
Hendrix mengetahui hal ini saat melakukan Sidak pada Sabtu (5/6/2021). Atas persoalan yang terjadi dalam pelayanan BRT Trans Semarang, khususnya koridor IV dan II, dia meminta maaf kepada masyarakat. Karena adanya kejadian ini mengakibatkan operasional Trans Semarang menjadi terganggu.
“Kami lakukan ini semata-mata untuk keselamatan dalam bertransportasi,” imbuhnya.
Terkait adanya hambatan dalam layanan ini, ia mengungkapkan sudah menindaklanjuti. “Maksimal hari Senin kami minta semua armada yang memakai ban vulkanisir untuk diganti dengan ban ori,” tandasnya.
Ban orisinil merupakan standart ban yang harus digunakan dalam operasional kendaraan, karena memiliki keamanan yang tinggi atau safety.
Sebelumnya, pelayanan armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang terutama untuk koridor IV rute Terminal Cangkiran – Stasiun Tawang yang sempat terhenti beroperasi. Padahal, wilayah yang dilintasi koridor IV ini terhitung ramai jumlah penumpangnya. Sejak Sabtu (5/6/2021) sampai Minggu (6/6/2021) memang banyak armada BRT Koridor IV yang berhenti beroperasi karena harus mengganti ban.
“Iya, sampai hari ini Minggu (6/6/2021) masih belum jalan semua armada untuk pelayanan kepada penumpang. Kalau pada Sabtu (5/6/2021) siang kemarin terjadi penghentian operasional semua armada di koridor IV, pemberitahuan dari manajemen karena ada masalah teknis pada kendaraan yaitu terkait penggunaan ban vulkanisir,” kata salah satu driver koridor IV yang enggan dituliskan namanya di berita, Minggu (6/6/2021).(HS)