in

Operasi Yustisi Makin Intensif, Jumlah Pelanggar Naik

Pelanggar protokol kesehatan, diberi sanksi push up oleh petugas, saat operasi yustisi di Desa Jali, Bonang, Demak. (jatengprov.go.id)

 

HALO DEMAK – Jumlah pelanggar protokol kesehatan meningkat dari 29 menjadi 50 orang. Selain merupakan bentuk minimnya kepatuhan masyarakat, peningkatan ini juga merupakan hasil dari pengintesifan operasi yustisi.

Peningkatan jumlah pelanggar itu ditemukan tim satuan penegak disiplin protokol kesehatan (SPDP) dari Dinas Komunikasi dan Informatika dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Demak, bersama Forkopimcam Wedung, saat operasi yustisi masker di depan Balai Desa Jali Bonang, Selasa (13/10).

“Jumlah pelanggar ada sekitar 50 orang. Jumlah cenderung naik bila dibandingkan kegiatan SPDP di Kecamatan Guntur Selasa minggu lalu, yaitu sebanyak 29 orang,” terang anggota tim SPDP Dinas Kominfo Kabupaten Demak Rudyanto, seperti diberitakan jatengprov.go.id.

Menurutnya, alasan pelanggar selalu sama, yakni lupa dan tertinggal di rumah, merasa hanya keluar untuk tujuan yang dekat dari rumah saja. Kebanyakan dari mereka membawa masker, namun tidak dipakai hanya di masukkan saku celana.

“Saya heran kenapa hal ini selalu terulang terus menerus. Mereka sepertinya masih menganggap remeh Covid-19 ini,” jelasnya.

Pelanggar protokol kesehatan dari Desa Jali Suratman, tampak pasrah saat diminta turun dari sepeda motor dan diberi hukuman push up oleh tim yustisi.

“Saya pikir nggak apa-apa kalau keluar cuma sebentar dan dekat saja nggak pakai masker pak,” katanya.

Kapolsek Bonang AKP Sucipto menyampaikan, masyarakat hendaknya menyadari pentingnya menjaga diri sendiri, keluarga, serta orang lain dengan menggunakan masker yang tujuannya untuk antisipasi dan mencegah penularan Covid-19.

“Mereka harus bisa membiasakan diri untuk selalu menggunakan masker saat aktivitas di luar rumah, karena Covid-19 tidak memandang siapa, kapan, dan di mana, siapapun bisa terkena kalau lengah,“ jelasnya. (HS-08)

Dishub Kendal Terima Hibah Sepeda Listrik

Petani Klaten Dapat Tambahan 7.073 Ton Pupuk Bersubsidi