
HALO KENDAL – Dandim 0715/Kendal, Letkol Inf Iman Widhiarto secara sukarela menjajal tempat yang dijadikan sebagai fasilitas isolasi terpusat bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, di SDN Kumpulrejo, Kecamatan Kaliwungu. Letkol Inf Iman Widhiarto sudah memindah tempat tinggalnya di tempat isolasi tersebut, sejak Selasa (29/6/2021) kemarin. Rencananya dirinya akan menjalani sampai tiga hari ke depan.
Menurutnya, apa yang ia lakukan ini, selain untuk membangkitkan kepercayaan kepada masyarakat, bahwa tempat isolasi tersebut layak dipergunakan.
Selain itu, dirinya ingin bisa merasakan sendiri bagaimana rasanya tinggal di tempat isolasi tersebut.
“Dengan merasakan sendiri, setidaknya akan menimbulkan rasa empati saudara-saudara kita yang terpapar Covid-19 dan bersedia menjalani isolasi terpusat di tempat ini,” ujar Iman.
Untuk itulah, dirinya mencoba secara nyata, mulai dari mandi, mencuci, buang air besar, menjemur pakaian, tempat bergerak/senam, hingga tidur di kasur tipis yang disediakan oleh Satgas PPKM Desa.
Tak hanya kebutuhan primer makan dan minum, hal yang sering terlupakan adalah sarana hiburan. Seperti televisi termasuk instalasi listrik.
“Yang penting ada tempat mencharger handphone. Karena ini untuk bahan bacaan dan informasi dunia luar. Kalau ada ya alat permainan seperti catur atau yang sesuai kearifan lokal setempat bisa disediakan, untuk membunuh rasa bosan selama masa isolasi,” ungkap Dandim sambil tersenyum.
Bahkan menurutnya petugas piket Posko yang mendampingi selama 1X24 jam juga harus ada. Ini untuk menjembatani kunjungan keluarga, maupun membantu membelanjakan kebutuhan warga yang sedang menjalani isolasi terpusat.
“Tentunya semua itu harus tetap berpedoman pada protokol kesehatan dan menghindari kontak langsung dengan Covider,” tandas Dandim.
Bahkan jika perlu juga disediakan seperangkat alat administrasi berupa laptop dan printer di Posko, untuk membuat surat izin tidak masuk kerja bagi Covider yang bekerja agar tidak dikenai sanksi oleh instansinya.
Iman menegaskan, bila kebutuhan para terisolir terpenuhi, maka penolakan dan keengganan Covider untuk diisolasi menjadi tanpa alasan.
“Secara mental psikologis, petugas Satgas dan seluruh masyarakat harus mampu meyakinkan dan menyadari bahwa kondisi layak huni pasti juga tidak senyaman di rumah sendiri,” kata Dandim.
Dandim juga berharap, tidak ada lagi masyarakat yang enggan atau menolak untuk diisolasi di tempat yang sudah disediakan oleh Satgas PPKM.
Sementara saat meninjau tempat isolasi di SDN Kumpulrejo, Kecamatan Kaliwungu, Rabu (30/6/2021), Kapolres Kendal, AKBP Yuniar Ariefianto menjelaskan, bangunan yang dijadikan isolasi terpusat tersebut, sempat menimbulkan polemik di masyarakat.
“Sehingga warga yang terpapar positif Covid-19 merasa enggan menempati tempat isolasi,” jelas Kapolres.
Dipaparkan, mulai dari keterbatasan sarana dan prasarana, tempat tidur, kamar mandi dan WC, sarana hiburan, privasi, kesendirian sampai dengan perasaan terkucilkan yang muncul saat menempati bangunan sepi tersebut.
“Apa yang dilakukan Komandan Kodim Kendal ini, merupakan bentuk upaya dan langkah yang sangat humanis untuk menimbulkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat sekitar, agar mau menjalani isolasi terpusat di sini ” papar Yuniar.
Hal ini, lanjut Kapolres, untuk membangkitkan rasa kepercayaan di masyarakat memang bukanlah perkara mudah.
“Oleh sebab itu, saya sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Dandim 0715/Kendal, yang rela dan tinggal di bangunan yang dijadikan tempat isolasi terpusat ini,” tutup Yuniar.(HS)