SELAIN menikmati kuliner, wisata tradisi dan budaya, wisatawan yang berlibur di Kota Semarang kini juga disuguhkan wisata air di Waduk Jatibatang, Kelurahan Kandri, Gunungpati, Kota Semarang.
Di sana selain bisa naik perahu keliling waduk, atau keliling Gua Kreo untuk melihat pemandangan alam waduk, pengunjung juga bisa mencari spot foto untuk selfi dengan latar belakang kawanan kera yang menghuni Gua Kreo.
Waduk Jatibarang memang tak hanya jadi tempat penampung air di Kota Semarang saja, namun kini dimanfaatkan untuk destinasi wisata karena di sana ada Gua Kreo yang menyajikan keindahan alam di sekitar waduk.
Saat hari libur dan akhir pekan, ribuan pengunjung kini kerap memadati tempat wisata yang beberapa tahun belakang ini mulai digarap dengan serius oleh Pemkot Semarang bekerja sama dengan kelompok sadar wisata (Pokdawis) setempat.
Sekretaris Pokdarwis Suko Makmur, Widodo mengatakan, setelah lelah berkeliling kawasan Gua Kreo, pengunjung bisa berkeliling waduk dengan menaiki perahu motor yang disediakan pengelola setempat.
Lokasi dermaga perahu tak jauh dari lokasi parkir pengunjung Gua Kreo.
“Lokasinya berada di bawah lokasi parkir Gua Kreo, tepatnya di pinggir waduk,” katanya.
Pihaknya menyediakan perahu untuk mengelilingi waduk tersebut dengan membayar tiket Rp 100 ribu/perahu. Sedangkan untuk separuh waduk, hanya dikenakan tiket Rp 65 ribu.
“Dalam satu kapal hanya berisi maksimal empat orang dengan didampingi driver perahu. Wisatawan juga diwajibkan mengenakan pelampung demi keamanan selama di atas perahu motor,” katanya, belum lama ini.
Selain untuk berkeliling wisata, Pokdarwis Suko Makmur juga menyediakan belasan perahu motor di dermaga yang bisa disewa untuk para pemancing.
Tarif perahu kecil yang digunakan memancing dipatok Rp 100 ribu per hari, sementara perahu besar dipatok Rp 200 ribu per hari.
Widodo menambahkan, ada 22 dan perahu motor yang disediakan bagi wisatawan, serta enam perahu untuk pemancing. Dia menerangkan, setiap akhir pekan satu perahu bisa berkeliling lima hingga sepuluh kali.
“Sekali memutar waduk biasanya sekitar 15 menit. Kebanyakan pengunjung berasal dari wisatawan lokal, namun ada juga yang dari wisatawan mancanegara,” katanya, Sabtu (6/7/2019).
Widodo menambahkan, sebanyak 47 personel siap mengoperasikan perahu boat tersebut. Keamanannya juga terjamin dan para pengemudi perahu motor sudah mendapatkan sertifikat dari Basarnas. Banyaknya tenaga yang disiapkan adalah untuk mengantisipasi ketika terjadi lonjakan wisatawan.
Diakui, sektor pariwisata Jatibarang dirasakan semakin berkembang sejak ada pembenahan dalam pengelolaan pariwisatanya. Selain juga kualitas promosi yang semakin baik, sehigga waduk Jatibarang mulai dikenal luas masyarakat.
Untuk menjaga kelestarian Waduk Jatibarang, Pokdarwis Suko Makmur turut menjaga kebersihan dengan cara membersihkan enceng gondok yang ada di kawasan waduk setiap pekan.
Plaza Kandri yang belum lama rampung dibangun di lokasi tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri karena digunakan sebagai ruang publik sekaligus tempat digelarnya pertunjukan besar di sana.
“Pengunjung biasanya ingin diantar hingga jembatan penyebarangan Goa Kreo dan berfoto di sana karena ingin mengambil latar belakang foto jembatan tersebut,” jelas Mukhairi, driver perahu wisata waduk Jatibarang.
Dia berharap adanya dukungan dari pemerintah setempat dalam hal penataan lokasi wisata tersebut, bisa meningkatkan kunjungan wisata ke tempat itu.
Sebab, saat ini masih terbatasnya lahan parkir menjadi kendala untuk menampung kendaraan pengunjung khususnya pada hari libur dan akhir pekan.
“Harapan kami dukungan bantuan secepatnya direalisasikan oleh pemerintah, yang memang sedang getol untuk pengembangan sektor pariwisata. Agar pengunjung nyaman saat berwisata di Waduk Jatibarang. Kami berharap penataan tempat juga semakin rapi dan tertata dengan baik. Penambahan gazebo untuk istirahat pengunjung juga harus diperhatikan,” paparnya.
Salah satu pengunjung, Ruli saat ditemui setelah berkeliling waduk menyampaikan, wisata perahu di waduk Jatibarang tidak kalah seru dengan wisata air di pantai Jepara.
Harapannya bisa ditata lebih bagus lagi sehingga pengunjung makin nyaman dan betah saat berwisata ke sini.
“Harapannya ke depan wisata air ini bisa menjadi ikon wisata Kota Semarang,” katanya.(HS)