SEMARANG – Pemkot Semarang saat ini sedang membangun Galeri Industri Kreatif di Kota Lama Semarang. Memanfaatkan gedung tua seluas 2.000 m2, gedung tersebut bakal direnovasi dengan anggaran Rp 1,6 miliar, bantuan corporate social responsibility (CSR) Bank Jateng.
“Nantinya gedung akan kami bangun untuk memfasilitasi UKM di Kota Semarang untuk memasarkan produk unggulannya. Namun sebelumnya tentu akan ada kurasi produk, karena tak semua usaha bisa dipajang di sini karena keterbatasan tempat juga,” kata Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, usai meninjau pembangunan Galeri Industri Kreatif di Kota Lama Semarang, Senin (7/1).
Gedung yang digunakan, dulunya merupakan gudang milik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Gedung tua tersebut berada di sentral kawasan Kota Lama, tepatnya di belakang Gereja Blenduk. Pemkot dibantu pemprov menyewanya dengan sistem pinjam pakai dengan durasinya lima tahun. “Bisa mencakup berapa stand, kami masih akan mengkajinya. Namun nantinya kami prioritaskan untuk UKM yang bergerak di bidang furniture, handicraft, dan fashion,” kata Ita, sapaan akrab wakil wali kota.
Renovasi gedung, saat ini menurutnya sudah selesai. Tinggal pemasangan mekanikal dan elektrikal (ME). Nantinya di sekitar gedung juga akan dilakukan penataan fasilitas. Seperti city walk, pedestrian, dan fasilitas umum lainnya.
“Setelah jadi, harapannya bisa menyedot wisatawan lokal maupun mancanegara. Kami akan terus melakukan promosi baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Rencananya gedung ini juga akan diresmikan bareng dengan peresmian pembangunan infrastruktur di Kota Lama Maret nanti. Dijadwalkan peresmian akan dilaksanakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” tegasnya.
Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang, Nurjanah menegaskan, gedung tersebut nantinya bakal menjadi rumah promosi pelaku UMKM di Kota Semarang dan sekitar. Pihaknya juga akan menyediakan fasilitas pendukung untuk menarik wisatawan, seperti stand kuliner, perbankan, dan lainnya.
“Rencananya kami juga akan menampung pedagang klitikan yang ada di sekitar Kota Lama,” tandasnya.(Halo Semarang)