HALO PEKALONGAN – Seorang gadis kecil di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, membuat heboh warga. Pasalnya, gadis kecil memiliki kebiasaan memanjat dinding rumah dan bergelantungan di rangka kuda-kuda kayu atap tanpa alat bantu.
Keahlian Nafisa Adelia (8) tersebut dianggap tidak wajar untuk anak seusianya, sehingga membuat keluarga dan warga hanya bisa geleng kepala.
Bahkan ada yang menyebut, kebiasaan Adelia mirip superhero Spiderman, dengan julukan Spiderman Cilik asal Pekalongan.
Pelajar kelas 2 SD Negeri Tengeng Wetan, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan ini tiap hari menjadikan dinding rumahnya sebagai arena bermain layaknya atlet panjat tebing profesional.
Dinding bata merah yang belum diplester dengan mudahya dipanjat, padahal tingginya tiga meter, tak sebanding dengan tubuh kecil Adelia. Namun dengan cepat dan cekatan dia merayap untuk kemudian berpindah dengan bergelantungan di kayu bandar atap rumah.
“Cita-cita saya menjadi polisi, koki, dan penari balet,” ujar Adelia yang mengaku juga memiliki kemampuan push up dan dasar-dasar senam ketangkasan lain, namun enggan diperlihatkan.
Saat mempraktikkan kemampuannya memanjat dinding, Adelia dengan cekatan bak atlet panjat tebing profesional.
Pegangan tangan Adelia sangat kuat, sehingga ujung jarinya yang menempel di celah batu bata mampu menopang berat badannya. Untuk kemudian ujung jari kaki berpijak pada celah mendorong tubuh kecilnya untuk terus merayap di dinding.
Menurut sang ibu, Rusmiati kemampuan Adelia memanjat dinding baru diketahui sebulan terakhir, tepatnya saat rumah selesai dibangun dan ditempati.
“Sebelumnya sejak usia dua tahun, sudah memiliki kebiasaan memanjat lemari dan tiang rumah. Bahkan seiring dengan perkembangan usia, Adelia juga mahir memanjat pohon yang ada di sekitar rumah,” jelas Rusmiati.
Kebiasaan Adelia memanjat tidak bisa ditahan oleh orang tuanya. Ketika dilarang, Adelia tetap nekat melakukannya tanpa sepengetahuan orang tuanya. Hingga akhirnya dibiarkan saja, dan kemudian diketahui warga lalu diunggah di media sosial.
Kades Tengeng Wetan, Rohmat mengatakan, setelah heboh di masyarakat karena ada warganya yang memiliki kemampuan memanjat dinding, pihak desa pun akhirnya turun tangan.
“Kami bermaksud memberikan ruang bagi Adelia untuk mengembangkan bakatnya melalui saluran yang benar, agar ada yang membimbing,” jelas Rohmat.
Kedua orang tua Adelia yang sebelumnya membiarkan kebiasaan putrinya bermain panjat dinding, kini berharap ada pihak yang mau membantu sekaligus memantau perkembangan Adelia dalam menyalurkan bakat alamnya dalam memanjat dinding maupun kemampuan lainnya.(HS)