HALO SEMARANG –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, bersama Himpunan Mahasiswa Kesehatan Lingkungan Udinus Semarang, memasang dua alat sistem peringatan dini pergerakan tanah.
Alat landslide early warning system (LEWS) yang merupakan bantuan dari Kemenristek RI itu, dipasang di lokasi tanah longsor di jalan utama Ungaran – Mranggen, di Dusun Bandungan, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Semarang, Mediarso Tri Soelistyo, menjelaskan alat peringatan dini itu sangat penting, karena berfungsi mengetahui pergerakan tanah secara terinci.
“Jadi efek bencana tanah longsor susulan dapat diketahui dengan baik,” kata dia, di sela-sela peresmian pemasangan LEWS di Dusun Bandungan, Kamis (5/10/2023) siang.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita secara bersama-sama oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Kusni Ingsih, Kepala Prodi Kesehatan Lingkungan Dr Slamet Isworo, perwakilan Kecamatan Ungaran Timur dan Desa Kalongan.
Sebelumnya, juga hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, Heru Purwantoro.
Ditambahkan oleh Mediarso, pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan pihak terkait.
Termasuk melakukan kajian geologis dengan Dinas ESDM Jateng dan akademisi. Bantuan alat deteksi ini, lanjutnya, akan sangat membantu menyiapkan sistem kesiapsiagaan menghadapi potensi longsor susulan.
Sementara itu Slamet Isworo menjelaskan satu alat deteksi dini lainnya dipasang di Dusun Dampu.
Dusun itu relatif lebih jauh dari titik longsor. Pihaknya telah bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Semarang sebelum memasang alat itu.
Alat sensor itu dihubungkan dengan aplikasi yang memudahkan pemantauan pergerakan tanah.
Selain itu, aplikasi juga telah dirancang untuk bisa mendeteksi titik tambahan jika diperlukan.
“Kelebihan aplikasi ini dapat mentransfer data ke website. Sehingga akan lebih memudahkan pengamatan,” terangnya.
Untuk keperluan pemantauan, saat ini sedang diusulkan pengadaan satu unit komputer subdisi dari Udinus.
Sekdes Kalongan, Fajar Abu Rizki mengatakan bantuan alat deteksi dini ini baru yang pertama kali.
“Sebelumnya sudah ada beberapa mahasiswa yang meneliti tanah longsor. Namun baru dari Udinus yang memberikan bantuan alat seperti ini,” kata dia. (HS-08)