HALO JEPARA – Setelah ditetapkan menjadi rintisan desa wisata, Desa Tempur di Kecamatan Keling terus berbenah, menyajikan fasilitas pariwisata.
Baru-baru ini, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), bersama pemuda RW 2 Dukuh Petung, menyiapkan fasilitas river tubing, untuk wisatawan yang ingin menguji adrenalin, sambil menikmati panorama alam yang eksotis.
“Ini yang lagi trend di Desa Tempur. river tubing atau wisata mengarungi sungai (susur sungai) dengan menggunakan ban dalam (tube),“ ungkap Ahmad Junaidi, pengiat wisata Desa Tempur, belum lama ini seperti dirilis Jepara.go.id.
Menurut Junaidi, tidak seperti arung jeram menggunakan perahu karet, river tubing berada di level kesulitan sedang. Karena itu olah raga ini bisa dilakukan oleh hampir semua kalangan, meskipun baru pertama kali mencobanya. Namun demikian tetap harus tetap berhati-hati menjaga keselamatan.
Sebelum melakukan river tubing, wisatawan diwajibkan memakai peralatan keselamatan, seperti jaket pelampung, helm (pelindung kepala), pelindung lutut, serta pelindung siku. Semuanya sudah disedikan pengelola wisata.
“Body protector dari kepala hingga kaki ini, menjadi syarat mutlak untuk olahraga river tubing ini. Semuanya sudah kami siapkan,” katanya.
Wahana ini menawarkan rute pengarungan sepanjang 2 kilometer dengan waktu tempuh 1 hingga 2 jam perjalanan. Para wisatawan tidak perlu berjalan jauh untuk mencapai bibir sungai lokasi tubing. Karena lokasi awal berada di bawah Jembatan Pelangi (Kaliombo), yang menjadi jalur utama memasuki Desa Tempur.
“Arus sungai deras dan kontur bebatuan sungai yang membentuk jeram sangat asik untuk dilalui. Cukup memacu adrenalin bagi yang baru bermain di sungai,” tutur Junaidi.
Selain itu, yang membedakan dengan river tubing lainnya, sepanjang perjalanan susur sungai wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang eksotis. Tebing tinggi yang dilalui memanjakan mata selama perjalanan.
Saat ini juga sudah disediakan alat tubing lengkap beserta dokumentasi pengarungan. Selama pengarungan, peserta didampingi para instruktur (Gude), untuk menjaga keamanan dan keselamatan mereka. Kemudian, di akhir perjalanan juga akan disajikan kopi khas tempur juga berbagai macam jajanan tradisional.
Tekait pelayanan pengunjung, pihaknya menyatakan reservasi (pemesanan) dibuka setiap hari. Namun biasanya ramai pada hari Sabtu dan Minggu. Dalam setiap kelompok trip terdiri dari 10 hingga 15 orang. Untuk biaya saat ini, tiap orang dikenakan Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu.
“Untuk Rp 60 ribu mendapat faslitas sewa alat, kopi dan jajanan tradisional. Sedangkan Rp 80 ribu dengan fasilitas sewa alat, kopi, jajanan, dan makan. Tinggal memilih paket yang diinginkan,” kata dia.
Bagi wisatawan yang hanya ingin sekedar mandi di sungai, juga tersedia spot yang menarik di sepanjang sungai Desa Tempur. Sejuknya udara pegunungan, serta derasnya air sungai sangat melegakan untuk melepas kepenatan.
“Air di sini masih bersih dan jarang sekali ditemukan sampah. Ditambah dingginya air sungai, memberi kesegaran tersendiri,” kata Bayu, salah satu pengunjung. (HS-08)