in

Layanan Masyarakat Terganggu Akibat Kurangnya Pelayanan Armada BRT di Koridor IV, Ini Saran dari Pengamat Transportasi Unnes

HALO SEMARANG – Pengamat Transportasi dari Universitas Negeri Semarang (Unnss), Alfa Narendra menanggapi adanya permasalahan terganggunya layanan masyarakat terutama bagi pengguna jasa BRT Trans Semarang Koridor IV (Terminal Cangkiran-Stasiun Semarang Tawang) yang armadanya dikeluhkan sering terlambat datang memberi pelayanan.

Menurut Alfa Narendra, dia menilai tersendatnya pelayanan di koridor IV tersebut disebabkan karena adanya perubahan sistem operasional Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang pada program 2021 ke 2022. Sehingga hal itu disebutkan berdampak pada pelayanan armada menjadi terbatas.

Harapannya, pelayanan pengguna jasa BRT Trans Semarang khususnya di koridor IV yang terganggu operasionalnya tersebut segera ada perbaikan.

“Minggu lalu, kami koordinasi dengan pihak BLU agar mengupayakan segera perbaikan layanan masyarakat. Harapannya Juni ini sudah teratasi semuanya, dan normal kembali, karena ada penyesuaian sistem operasional yang baru. Kan memang ada masalah dengan pelayanan operasional armada di koridor IV BRT Trans Semarang, bahkan mulai terlihat pada Januari hingga Februari lalu,” ungkapnya, Kamis (2/6/2022).

Selain itu, dia juga menilai bahwa sosialisasi kepada masyarakat terkait informasi pelayanan armada maupun perubahan jadwal operasional BRT masih kurang.

“Memang informasi tersebut telah disebar melalui media sosial, seperti instagram, facebook tapi belum maksimal. Harusnya komunikasi tidak hanya dilakukan pengelola BRT di medsos saja, tapi juga informasi ini bisa sampai ke semua lapisan masyarakat. Misalnya dari petugas di lapangan, karena ada masyarakat yang tidak melek dengan penggunaan medsos, misalnya ibu-ibu pedagang, yang aktivitasnya pengguna BRT Trans Semarang”, imbuhnya yang juga sebagai Perwakilan Masyarakat Transportasi Indonesia.

Salah seorang pengguna BRT di rute koridor IV, Ayu mengaku harus menunggu kurang lebih 30 menit untuk bisa mendapatkan armada saat di halte. Padahal, biasanya bus BRT datang setiap 10 menit sekali. Dia pun mengeluhkan adanya keterlambatan pelayanan.

“Biasanya, 10 menit sudah ada BRT, sekarang bisa sampai 30 menit kalau saya nunggu di Halte Kedungpane. Begitu busnya datang, biasanya sudah penuh,” ujarnya.

Menurut dia, terlambatnya pelayanan BRT di koridor IV ini mulai terjadi sejak akhir April lalu. Dia berharap, operasional bisa segera kembali normal agar masyarakat tidak dirugikan.

“Bahkan kadang saya tidak sabar menunggu, lalu pilih angkutan lainnya, pakai ojek online. Tentunya, lebih mahal. Kalau naik BRT kan murah Rp 3.500 sudah bisa sampai ke tujuan,” pungkasnya. (HS-06)

Antisipasi Gelombang Tinggi Selanjutnya, Ganjar Janji Kebut Penguatan Tanggul Dalam Dua Minggu

Informasi Palsu Berpotensi Memicu Konflik