
HALO SEMARANG – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, di Jawa Tengah stok kebutuhan pangan dipastikan aman. Meskipun begitu terjadi kenaikan harga beberapa komoditas.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Arif Sambodo mengungkapkan, kondisi tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan pemantauan di lapangan.
“Tidak ada kekurangan stok pangan saat mendekati Hari Raya Idul Fitri 1442 H ini,” ungkap Arif kepada halosemarang.id, Rabu (12/5/2021).
Arif menjelaskan, selain menjamin stok kebutuhan pangan tetap aman, harga juga dipastikan tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
“Harga relatif baik, kalaupun naik itu wajar utamanya pada beberapa komoditi. Tetapi kalau untuk beras, gula, daging ayam kemudian cabai pun sudah normal, hari ini bahkan ada yang turun,” jelasnya.
Ketersediaan stok yang masih terjaga membuat harga relatif terkendali. Sehingga, lanjutnya, lonjakan harga tidak terlalu terasa.
Arif mengatakan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan hanya saat mendekati Lebaran, setelah itu harga akan kembali stabil, seperti minyak goreng, dan daging sapi.
“Mungkin yang agak naik sedikit itu minyak goreng karena CPOnya sudah naik, dan daging sapi dalam kualitas tinggi,” kata Arif.
Dirinya berpesan kepada masyarakat khususnya di Jawa Tengah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan saat berbelanja.
“Lebaran tahun ini tetap menjaga protokol kesehatan untuk berbelanja. Kami menjamin ketersediaan pangan di pasar mencukupi, harga juga relatif terkendali,” tandasnya.
Terkait stok dan harga yang diungkapkan Arif, halosemarang.id juga melakukan pantauan di lapangan.
Serupa yang diucapkannya, pada komoditas cabai dan daging sapi di Pasar Induk Johar Baru Kota Semarang misalnya, ketersediaan stok tidak mengalami kekurangan. Harga pun terlihat stabil, meski terjadi kenaikan disejumlah komoditas.
Salah satu pedagang cabai, Yamti mengatakan, harga cabai mendekati Lebaran mengalami penurunan. Hal itu disebabkan stok yang melimpah.
“Terpaksa dijual murah karena takut masih. Daripada disimpan lebih baik dijual murah biar habis,” kata Yamti.
Kondisi seperti itu, lanjutnya, sudah menjadi wajar. Jika stok melimpah maka harga menurun. Begitu sebaliknya stok berkurang, harga akan meroket tinggi.
Dikatakan Yanti, sejumlah cabai yang mengalami kenaikan yaitu, cabai rawit merah biasanya Rp 55 ribu – Rp 60 ribu sekarang Rp 45 ribu.
Cabai merah besar Rp 50 ribu menjadi Rp 40 ribu. Cabai merah keriting Rp 25 ribu dijual Rp 18 ribu. Cabai rawit putih barang sedikit Rp 20 ribu laku menjadi Rp 25 ribu.
Anik salah satu pedagang daging sapi menuturkan, kenaikan harga daging sapi sudah terjadi pada H-5 Lebaran yang menyentuh Rp 140.000 per kilogramnya.
“Biasanya itu cuma Rp 120 ribu, saat ini berkisar Rp 135 ribu sampai Rp 140 ribu,” ungkapnya.
Menurut Anik, kenaikan harga terjadi saat menjelang Lebaran adalah hal yang wajar. Hal ini karena terdapat kesepakatan antar pedagang untuk meraup keuntungan lebih pada Hari Raya.
“Kendalanya sapinya sulit, keduanya ini Lebaran jadi pedagang-pedagang ini mencari tambahan penghasilan,” jelas Anik.(HS)