in

KONI Kota Ingin Jadikan Kota Semarang sebagai Kota Atlet, Ini Saran Hendi

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman melantik secara resmi ketua dan pengurus KONI Kota Semarang di ruang lokakrida lantai 8 , gedung Moch Ichsan, Balai Kota Semarang, Jumat (5/7/2019).

 

HALO SEMARANG – Kepengurusan KONI Kota Semarang masa bakti 2019-2023, yang diketuai, Arnaz Agung Andrarasmara resmi dilantik oleh Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman di Lantai 8 Gedung Moch Ichsan, Kompleks Balai Kota Semarang, Jumat (5/7/2019). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Rahayu dan forkompinda.

Dalam sambutannya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pengurus KONI ini yaitu melakukan pembibitan atlet di Kota Semarang agar bertumbuh dengan baik. Sehingga bisa berprestasi dan membanggakan Kota Semarang baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Cara untuk menuju ke situnya yang harus dilakukan oleh kawan-kawan KONI maupun cabang olahraga. Kami selalu siap untuk menjadi mitra,” kata Hendi,  sapaan akrab Hendrar Prihadi.

Hendi menambahkan, salah satu cara untuk menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi di Kota Semarang adalah menyiapkan sarana dan prasana tempat latihan. Dan mempunyai pelatih yang memenuhi standart dan kriteria tertentu untuk membina atlet dengan baik.

“Selain itu, harus sering diikut sertakan di tempat bertanding baik di kelas lokal, nasional maupun internasional. Kalau hal ini terpola dengan baik maka akan menghasilkan atlet-atlet yang handal dari Kota Semarang. Dan satu lagi yang harus dipikirkan oleh pengurus KONI untuk memperhatikan para atlet pasca tidak lagi menjadi atlet agar bisa bekerja di perusahaan yang menjadi mitra KONI,” imbuh Hendi.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Kota Semarang masa bakti 2019-2023, Arnaz Agung Andrarasmara mengatakan, yang penting untuk kepengurusan KONI adalah good sport goverment, di mana manajemennya secara profesional di segala aspek.

“Seperti antara lain untuk menjadi tuan rumah Porprov pada tahun depan dan bisa lebih berprestasi lagi di semua cabang olahraga. Sehingga target dari KONI untuk membuat Kota Semarang menjadi kota atlet bisa dicapai,” katanya.

Arnaz  juga menambahkan, akan membawa induk organisasi olahraga ini lebih millenial. Menurutnya, era industri 4.0 dewasa ini, mau tidak mau akan membawa KONI menuju ke arah sana.

“Aplikasi berbasis online, akan disiapkan sesegera mungkin. Dua hal menonjol yang sudah dipersiapkan kepengurusannya adalah Kelas Khusus Olahraga (KKO) dan juga keberadaan database atlet, pelatih dan wasit,” imbuhnya.

Aplikasi Database Keolahragaan, lanjut Arnaz akan menjadi bukti bagaimana KONI dapat mewujudkan misi pembangunan olahraga secara millenial. Tak lupa, peningkatan SDM pelaku olahraga dengan standard daerah, nasional maupun internasional, juga akan terus digenjot.

“Pada tahap awal, kami akan mengalisa kebutuhan lalu mengumpulkan data sekaligus merancang sistem. Lalu setelah itu melakukan pengujian dan pengembangan dilanjutkan implementasi,” terang Arnaz.

Aplikasi ini akan mengunggah jumlah atlet tiap cabor, jumlah pelatih dan jumlah wasit. Selain itu juga memiliki data sarana dan prasarana penunjang masing-masing cabor.

“Secara rinci, database keolahragaan yang rencananya dapat diakses melalui smartphone ini, juga menampilkan data masing-masing atlet, pelatih dan juga wasit. Bahkan prestasi atlet, sertifikasi pelatih dan wasit, juga akan terlihat,” katanya.

Terkait dengan KKO, Arnaz yang juga Ketua Kadin Kota Semarang ini menambahkan, pihaknya berencana membuat kelas khusus yang berisi atlet SMP. Karena, dalam pelantikan tersebut, pihaknya sekaligus menandatangani naskah kerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Pendidikan.

“Sebagai rencana, KKO nanti di SMP 10. Siswa yang terpilih akan berada dalam satu kelas khusus dan mendapat banyak fasilitas dan pengawasan dari pelatih sesuai cabor masing-masing,” tuturnya.

Sekurangnya 13 cabor yang menjadi unggulan, menjadi target dalam program KKO. Cabor tersebut adalah taekwondo, senam, renang, karate, pencak silat, judo, panahan, gulat, atletik, tenis meja, tenis lapangan, sepak takraw dan bola voli pasir.

Event Popda, Kejurda, Popnas, Kejurnas dan Asean School Games, diharapkan menjadi ruang lingkup dan tolok ukur keberhasilan KKO. Lebih dari itu, Arnaz berharap KONI menjadi organisasi yang benar-benar transparan dan akuntabel.

Dengan demikian ke depan, organisasi induk olahraga nasional ini dapat terhindar dari berbagai persoalan yang justru dapat menghambat kemajuan para atlet. Untuk itulah dia melakukan perkuatan di bidang hukum dan juga perencanaan penganggaran ditambah dengan keberadaan Badan Pengawas Keuangan internal.

“Sebelumnya seluruh pengurus juga wajib mengisi dan menandatangani kesanggupan yang dituangkan dalam Pakta Integritas. Mari bersama wujudkan KONI yang lebih baik demi Semarang yang makin hebat,” tandas Arnaz didampingi Sekum Tommy Soenyoto.(HS)

Jafri Sastra Tunggu Perkembangan Kesehatan Hari Nur dan Septian David

Sistem PPDB Error, 39 Siswa di Semarang Diterima di SMA Wonogiri