HALO SEMARANG – Komunitas driver ojek online (ojol) menggelar doa bersama atas kejadian perampokan dan pembunuhan yang menimpa Fauzy Aribammar di Jalan Mugas Dalam Raya RT 4 RW 1, Kelurahan Mugasari, Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang pada Senin (24/7/2023) lalu.
Puluhan orang seprofesi dengan korban mengikuti kegiatan doa dan tabur bunga di lokasi kejadian, Rabu (26/7/2023) malam. Selain rekan kerja korban, ayah korban, Hari Purnomo dan anggota keluarga lain juga ikut hadir.
Kini para driver ojek online di Kota Semarang akan meningkatkan keamanan diri paska kasus pembunuhan yang dilakukan oleh penumpang. Mereka ternyata memiliki sistem keselamatan kerja yang disepakati di sesama komunitas terutama saat mendapat orderan malam hari.
“Kami aktifkan share location live saat ngalong sehingga teman-teman driver lain bisa memantau,” ujar Perwakilan asosiasi driver Maxim Semarang, Kurniawan.
Kurnia menyebut, biasanya, share lokasi live tersebut berdurasi 1 sampai 8 jam tergantung dari orderan yang didapat. Ketika tiba-tiba sinyal lokasi hilang, para pengemudi akan mencari di titik terakhir keberadaan driver.
“Misal ada orderan masuk di atas jam 12 malam. Driver akan membagikan sharelok live berdurasi 8 jam. Kalau misal berhenti di suatu tempat, atau keluar dari jalur pengantaran atau penjemputan, kita teman-teman langsung menghubungi atau mencari keberadaanya,” terangnya.
Namun demikian, para driver tidak ada mengambil orderan yang mencurigakan, misal jam dan lokasi penjemputan yang jauh dari pemukiman atau keramaian. Ia mengungkapkan jika para driver mengambil orderan malam karena untuk menambah penghasilan.
“Hanya demi kebutuhan sehingga para driver pantang menyerah,” imbuhnya. (HS-06)