HALO SEMARANG – Dalam debat perdana pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 2 Yoyok Sukawi-Joko Santoso alias Joko Joss menegaskan komitmen ekonomi hijau lewat program Semarang Mbangun.
Semarang Mbangun (membangun) masuk dalam program Hasta Karya dari pasangan calon yang diusung oleh Koalisi Semarang Maju Bermartabat yang memiliki visi semangat kolaboratif tersebut.
“Semarang Mbangun meliputi banyak hal, mulai kedaulatan air untuk rakyat dengan program pemerataan, kemudahan ketersediaan dan subsidi air bersih untuk warga miskin, dan pembangunan berkelanjutan,” katanya dalam debat perdana Pilkada 2024 di MG Setos, Kota Semarang, Jumat (1/11/2024) malam.
Di dalamnya juga terdapat upaya penanganan rob dan banjir di Kota Semarang melalui penguatan revitalisasi pompa dan pembangunan embung untuk menahan aliran air dari kabupaten penyangga.
Dengan semangat kolaboratif, pasangan Yoyok-Joss optimistis akan menumbuhkan ekonomi hijau di Ibu Kota Jawa Tengah tanpa meninggalkan daerah penyangga atau kawasan aglomersasi Kedungsepur (Kendal-Demak-Ungaran-Semarang-Purwodadi).
“Masalah ekonomi hijau ini banyak hal, termasuk bagaimana pengembangan jalan yang dibarengi dengan penanaman pohon nantinya itu untuk penguatan ekonomi kita. Membuat Semarang ijo royo-royo (penghijauan-red) supaya Semarang emisi gasnya akan berkurang,” katanya.
Di sisi lain, progam Ijo Royo-royo tersebut adalah akan melakukan penanaman 1 juta pohon sebagai upaya penghijauan di areal Semarang atas dan perkotaan. Pohon yang dimaksud, yaitu Pohon Asam yang kental dengan sejarah Kota Semarang.
“Kita juga canangkan satu juta pohon yang ada filosofinya, yaitu pohon Asam asli dari Semarang, Asam dan Arang yang ini penuh makna kuat ditanam di tengah kota dan tidak merusak di sekitarnya,” katanya.
Mengenai persoalan ekonomi hijau, Joko menyatakan lewat Hasta Karya akan melanjutkan program-program pemerintahan sebelumnya, termasuk soal pembangunan berkelanjutan. Di sini, dia menekankan yang baik akan diteruskan, dan yang kurang akan diperbaiki.
“Termasuk urban farming (pertanian perkotaan-red) yang sudah digagas Mbak Ita (Wali Kota Semarang definitif Hevearita Gunaryanti Rahayu-red) kita akan kita lanjutkan,” kata mantan Anggota DPRD Kota Semarang itu.(HS)