HALO MAGELANG –Sedikitnya 25 peserta dari PC Muslimat Kota Magelang, dilatih membuat usaha getuk goreng, keripik singkong di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang.
Pelatihan dalam program program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) itu, digelar Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) RI bersama Pemkot Magelang, di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang, berlangsung selama tiga hari, berakhir Kamis (29/10) hari ini.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang, Agung Widiantoro, mengatakan program TKM ini untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Banyak pelaku usaha kecil yang terpukul akibat pandemi, karena itu mereka harus dimotivasi dan diarahkan untuk menangkap peluang usaha baru agar segera bangkit dari keterpurukan.
“Pelatihan berlangsung tiga hari, tapi kami berharap ibu-ibu bisa terus mempraktikkan ilmunya dan membuka usaha baru. Kegiatan ini semacam pembuka cakrawala usaha, setelah itu dikembangkan dan ditumbuhkan lagi ketika kembali ke rumah,” kata Agung, di sela-sela kegiatan.
Dikatakannya, dalam situasi pandemi sektor ekonomi informal harus tetap tumbuh. Diharapkan peserta pelatihan ini akan membuat simpul-simpul kecil di lingkungannya untuk menggerakkan usaha kecil.
Kota Magelang sebagai kota jasa, menurutnya, masyarakatnya harus kreatif untuk menangkap peluang usaha. Semakin banyak tumbuh usaha baru dan masyarakatnya kreatif maka untuk menuju masyarakat sejahtera sesuai visi Kota Magelang.
“Pelatihan ini sangat bagus karena peserta tidak hanya dilatih membuat produk tapi juga bagaimana memasarkan secara _online,” tambahnya.
Pendamping Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Kemnaker RI, Sholahuddin mengatakan, pelatihan ini merupakan pintu masuk menuju peluang usaha baru. Nantinya, peserta akan didampingi untuk mewujudkan usahanya. Hingga bagaimana memasarkan produk secara online dan tembus ke pasar ekspor.
“Ada hikmah dibalik pandemi salah satunya tren belanja makanan secara _online_ meningkat. Karena itu kami memanfaatkan digital marketing untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM,” katanya.
Dikatakannya, market size pasar online sangat terbuka dan luas menembus batas wilayah negara. Karena itu UMKM harus didampingi sampai ke pasar global, dengan teknik sederhana dan tanpa biaya, cukup memanfaat media sosial untuk memasarkan produk-produknya.
“Biasanya program pelatihan dari pemerintah itu setelah selesai pelatihan ya sudah tidak ada tindak lanjutnya. Maka dalam program TKM Kemnaker ini peserta pelatihan akan terus didampingi, di monitoring, dievaluasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi pelaku usaha,” tuturnya.
Sekretaris PC Muslimat NU Kota Magelang, Nelly Nur Hayati, mengatakan pelatihan yang dipilih sesuai dengan minat ibu-ibu, yaitu membuat produk makanan. Semuanya berasal dari bahan dasar ketela, mulai dari keripik singkong, getuk goreng, dan keripik daun singkong.
“Ibu-ibu memiliki semangat tinggi untuk bisa keluar dari kesulitan masa pandemi. Begitu ada pelatihan seperti ini banyak peserta yang mendaftar,” jelasnya.
Maka dari itu, lanjut dia, peserta yang ikut nanti akan menjadi mentor dan pelatih di lingkungannya masing-masing sehingga semakin banyak ibu-ibu yang ikut mendapatkan ilmu dari pelatihan ini.
“Peralatan yang dipakai dalam praktik memasak juga bisa dibawa pulang agar bisa untuk melatih ibu-ibu di lingkungannya,” kata dia. (HS-08)