HALO SEMARANG – Kementerian Agama berharap mendapat jatah alokasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2021, untuk para guru di kementerian itu.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, M Zain, mengatakan Pemerintah berencana melaksanakan seleksi PPPK pada 2021.
Untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), telah mendapat kuota 1,2 juta. M Zain berharap, Kemenag juga mendapatkan alokasi untuk guru-guru di bawah kementerian ini.
Alokasi ini dia usulkan karena mayoritas guru binaan Kementerian Agama, masih berstatus Non-PNS, baik guru madrasah maupun guru agama pada satuan pendidikan sekolah.
“Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani, telah berkirim surat kepada Deputi Menteri Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK. Kami berharap digelar rapat koordinasi lintas kementerian, untuk membahas penetapan kuota dan kriteria seleksi PPPK Guru,” terang M Zain di Jakarta, Kamis (24/12), seperti dirilis Kemenag.go.id.
Menurut M Zain, rakor diharapkan akan melibatkan Ditjen GTK Kemendikbud, KemenpanRB, BKN dan pihak terkait lainnya. Dengan begitu, bisa dibahas dan disepakati bersama alokasi kuota seleksi PPPK, termasuk bagi guru di bawah naungan Kemenag.
“Kami harap rencana pelaksanaan seleksi PPPK bagi formasi guru dengan kuota 1,2 juta di Kemendikbud ini, bisa didiskusikan bersama agar ada juga alokasi kuota bagi Kemenag,” tuturnya.
Zain menjelaskan, bahwa Kemenag saat ini mempunyai 617.544 guru madrasah yang berstatus Non PNS/honorer atau 82,28%. Sedangkan guru madrasah yang berstatus PNS sebanyak 132.907 (17,71%).
Kemenag juga mempunyai dan membina 124.781 guru PAI pada satuan pendidikan sekolah yang berstatus Non PNS/Honorer (53,86%) dan guru PAI PNS sebanyak 106.874 (46,13%). Sementara guru PNS pada madrasah yang akan memasuki masa pensiun pada 2020 dan 2021 sebanyak 6.737 orang.
“Kami berharap Kemenag bisa mendapat alokasi kuota PPPK sehingga para guru Non PNS bisa mengikuti seleksinya tahun depan. Kami akan usahakan semaksimal mungkin kuota yang bisa dialokasikan untuk Kemenag, dari 1,2 juta yang saat ini tersedia di Kemendikbud,” kata dia. (HS-08)