in

Kembangkan Bisnis Anggota, PDM dan SWA Kendal Gelar Workshop Manajemen Operasional Usaha

Owner Idola Group Kendal, Lilik Gianto Alie, saat memaparkan materi dalam acara workshop "Manajemen Operasional Usaha Berbasis Aplikasi Digital" yang digelar SWA di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kendal, Minggu (30/7/2023).

HALO KENDAL – Lembaga Pengembang UMKM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal dan Sekolah Wisausaha Aisyiyah (SWA), menggelar workshop “Manajemen Operasional Usaha Berbasis Aplikasi Digital” di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kendal, Sabtu – Minggu (29-30/7/2023).

Acara workshop menghadirkan narasumber pengusaha muda sukses sekaligus dosen, Lilik Gianto Alie SE MM, Owner dari “Idola Group”, yang menjual berbagai produk aneka makanan, air minum isi ulang dan laundry di seputaran Kota Kendal.

Dalam pemaparan Manajemen Operasional Usaha Berbasis Aplikasi Digital, Alie menyampaikan, Manajemen Operasional (MO) dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output.

Untuk menciptakan barang dan jasa (produk), semua organisasi bisnis (perusahaan) paling tidak menjalankan tiga fungsi utama yaitu, fungsi pemasaran (marketing function) yang berhubungan dengan pasar untuk dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang dihasilkan ke pasar.

“Kemudian fungsi keuangan atau finance function yang mengelola berbagai urusan keuangan di dalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan. Selanjutnya fungsi prduksi atau operasi atau operation function berkaitan dengan penciptaan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan,” papar Alie.

Mengapa MO penting untuk dipelajari, karena menurutnya, MO merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di semua jenis bisnis sehingga apabila akan mengelola bisnis maka mau tidak mau harus mempelajari konsep MO.

“Dengan mempelajari MO, kita dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang berkaitan dengan cara memproduksi barang maupun jasa. Kita juga dapat memahami dan mengerti dengan benar apa yang seharusnya dilakukan oleh owner bisnis atau manajer operasional. Karena MO merupakan bagian yang paling mahal dalam bisnis, sehingga penting sekali untuk dipelajari,” beber Alie.

Sementara yang harus dilakukan oleh seorang Manajer Operasional dan lingkup tanggung jawabnya, yaitu terkait desain barang dan jasa, manajemen kualitas, desain proses dan kapasitas, strategi lokasi, strategi layout, sumber daya manusia dan desain pekerjaan, manajemen rantai pasokan (supply chain management), manajemen persediaan, penjadwalan dan pemeliharaan.

“Sedangkan tantangan dari MO, untuk yang manual meliputi, fokus lokal, pengiriman kelompok, pembelian termurah, pengembangan produk lama, produk standar dan spesialis job. Untuk yang digital meliputi fokus global, pengiriman on time, partner rantai pasokan, pengembangan produk cepat, kerja sama, kustomisasi massa dan kerja tim, juga pemberdayaan karyawan,” jelas Alie.

Pada kesempatan tersebut, dirinya juga memaparkan tujuh kesalahan pengusaha pemula dan tindak lanjut. Yang pertama, jangan asal action, atau jangan asal jadi pengusaha hanya karena hasutan dari orang lain, apalagi dibilang jadi pengusaha enak.

“Ingat, jangan hanya action. Pelajari dulu ilmunya, pelajari hal-hal yang berkaitan dengan bisnis yang akan kita jalani,” ujar Alie.

Yang kedua, jangan jadi pengusaha hanya karena ikut-ikutan. Dirinya mencontohkan, ada orang lain menjual hijab dan laris kemudian ikutan jualan hijab. Ada orang lain jualan makanan, kemudian ikutan jualan makanan.

“Carilan passion panjenengan. Mulailah dari passion diri, kemudian jalani bisnis dengan penuh gairah dan semangat, baru kemudian dikembangkan atau dibesarkan bisnis panjenengan tersebut,” lanjut Alie.

Yang ketiga jangan mudah percaya dengan orang lain. Karena bisnis adalah bisnis. Jangan mudah percaya dengan orang lain, apalagi mengajak kerja sama. Perlu bangun kerja sama yang jelas. Karena jika tidak jeli, maka akan merugikan diri sendiri.

Yang keempat, imbuh Alie yaitu jangan cepat ingin mendapat hasil. Ini menurutnya yang banyak terjadi. Jangan berharap instan. Nikmati prosesnya, karena menikmati proses bisnis adalah bagian dari meraih kesuksesan.

“Jika panjenengan ingin cepat meraih hasil, maka bisa jadi bisnis panjenengan juga akan berlangsung cepat alias bangkrut. Apalagi menjalaninya tanpa proses yang tidak seharusnya,” imbuh Alie.

Yang kelima adalah penyakit yang banyak terjadi, yaitu banyak gaya. Dirikya mencontohkan, ada yang baru mulai bisnis, profit masih kecil, tapi langsung beli mobil atau beli rumah.

“Hiduplah sesimpel mungkin. Jangan pengin terlihat kaya, padahal kere. Hiduplah sederhana, tapi bukan berarti tak punya uang,” tandasnya.

Kemudian yang keenam, lanjut Alie, adalah jangan mudah berhutang. Karena di beberapa kasus, pebisnis pemula gampang sekali berhutang.

“Usahakan hindari berhutang, untuk menghindari kesengsaraan di kemudian hari. Ya itu tergantung mental panjenengan semua, bisa tidak melawan godaan penawaran hutang yang menggoda,” jelasnya.

Untuk yang ketujuh, menurut Alie adalah yang menjadi masalah utama kehancuran seorang pebisnis, yaitu buta finansial. Karena seorang owner harus mengetahui terkait finansial bisnisnya.

“Meleklah finansial, belajarlah keuangan bisnis panjenengan, untuk mengetahui kondisi keuangan bisnis panjenengan. Apalagi banyak cara untuk belajar melek finansial. Jadi saya tekankan, itu sangat penting sebagai bisnis owner, sehingga bisa mengetahui kondisi keuangan bisnis panjenengan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua SWA Kendal, Yati Soeyadi, sekaligus selaku owner Kitamart Tlahab Kendal mengapresiasi materi yang disampaikan narasumber, yang menurutnya mudah dipahami. Bahkan dirinya meminta Alie untuk menjadi narasumber di acara workshop SWA gelombang kedua nantinya. (HS-06).

 

Ahmad Albar dan Ian Antono akan Meriahkan Pembukaan Porprov XVI Pati Raya

Transformasi Sistem Pendidikan Dituntut Tepat dan Berdaya Saing