HALO SEMARANG – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan TNI-Polri siap mengawal seluruh tahapan Pilkada serentak, dengan menjunjung tinggi prinsip netralitas, guna memastikan demokrasi berjalan dengan baik dan berkualitas.
“Menjamin keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah mendukung seluruh pelaksanaan program pemerintah agar dapat berjalan dengan konsisten dan berkelanjutan menjunjung tinggi netralitas dan mendukung terwujudnya demokrasi yang berkualitas,” tegas Kapolri, dalam sambutannya di IKN, Kalimantan, Kamis (12/9/2024).
Kapolri berharap dengan dukungan penuh dari Presiden, TNI-Polri dapat terus menjalankan amanah dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, serta mewujudkan cita-cita bersama untuk Indonesia yang lebih maju.
“TNI Polri akan selalu hadir untuk memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat bangsa dan negara sekian dan terima kasih,” tutur Kapolri, seperti dirilis humas.polri.go.id.
Selain itu, Kapolri juga menekankan komitmen TNI-Polri dalam mendukung pelaksanaan program-program pemerintah yang berjalan dengan konsisten dan berkelanjutan.
Kapolri juga memohon dukungan dari Presiden Jokowi agar terus memberikan arahan dan bimbingan kepada TNI-Polri dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
Acara pengarahan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto, Menko Polhukam Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR, serta Seskab Pramono Anung.
Jajaran pimpinan TNI seperti Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Muhammad Toni Haryono juga turut hadir, bersama dengan para perwira tinggi lainnya dari Mabes TNI dan Mabes Polri.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya peran TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas nasional guna menjamin keberlanjutan pembangunan di Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan pejabat TNI dan Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga diikuti secara daring oleh Sekretariat Presiden di Jakarta.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyoroti ketidakpastian global yang sedang melanda berbagai belahan dunia, dengan banyak negara mengalami krisis ekonomi dan sosial.
“Saudara-saudara bisa buka di Google untuk melihat kondisi di Eropa, Amerika, dan beberapa negara di Afrika. Tidak mudah. Saat ini, 96 negara terpaksa meminta bantuan dari IMF,” ungkap Presiden, Kamis 12 September 2024.
Kepala Negara menyatakan bahwa stabilitas di dalam negeri sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan pembangunan.
Dia juga mencontohkan negara-negara yang sedang berkonflik, seperti di Timur Tengah, yang kesulitan membangun dan mengembangkan perekonomiannya.
“Tidak mungkin negara yang berkonflik bisa membangun. Coba saja lihat di negara-negara di Timur Tengah, apa bisa membangun? Nggak mungkin,” tegas Presiden.
Presiden Jokowi menekankan bahwa untuk menjaga stabilitas nasional, peran TNI dan Polri yang profesional dan dipercaya masyarakat sangat dibutuhkan.
Dia juga menyoroti berbagai tantangan global yang semakin kompleks, seperti ketegangan geopolitik, perang dagang, dan perlombaan senjata, yang semakin memperburuk ketidakpastian dunia.
“Tantangan-tantangan saat ini sangat kompleks, sulit diselesaikan dalam lingkup global, juga sangat sulit dikalkulasi,” ujar Presiden.
Menurut Presiden, tantangan tersebut membuat perhitungan ekonomi menjadi lebih sulit di masa-masa ini.
“Mau hitung kurs dolar ke rupiah sulit. Mau berhitung harga minyak tahun depan atau tahun ini, sangat sulit kalkulasinya,” ujar Presiden.
Dengan demikian, Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa menjaga stabilitas nasional harus menjadi prioritas utama untuk menghadapi tantangan global dan menjamin keberlanjutan pembangunan di Indonesia. (HS-08)