in

Jelang Pilwakot 2020, Ini Beda Strategi Lawan Kotak Kosong dan Ada Calon Menurut Pilus

Sekretaris DPC PDIP Kota Semarang, Kadarlusman.

 

HALO SEMARANG – Bakal calon incumbent di Pilwakot Semarang 2020 dari PDIP, Hendrar Prihadi dan Hevearita G Rahayu besar kemungkinan akan menghadapi kotak kosong dalam pesta demokrasi di Kota Semarang nanti. Hal itu setelah hingga penutupan masa pendaftaran calon independent di KPU Kota Semarang, Minggu (23/2/2020), tidak ada satupun calon independent yang mendaftar.

Selain itu, hampir seluruh partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kota Semarang, indikasinya juga akan berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung pasangan Hendi-Ita, sapaan akrab Hendrar Prihadi dan Hevearita G Rahayu.
Menanggapi hal ini, Sekretaris DPC PDIP Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan, setelah melihat perkembangan dan proses di KPU dan tak ada calon independent yang mendaftar untuk maju di Pilwakot Semarang 2020, menurutnya peluang melawan kotak kosong makin besar.

“Namun ada calon lawan maupun lawan kotak kosong, perlakuan dan persiapan kami tetap sama. Kami di DPC PDIP tak ingin terlena. Akan tancap gas. Agar target perolehan suara 85 persen bisa tercapai,” kata Pilus, sapaan akrab Kadarlusman, Senin (24/2/2020).

Pihaknya juga tak ingin berpangku tangan, dan akan lebih bekerja kerja keras di Pilwakot 2020 nanti. Apalagi ketentuan lawan kotak kosong berbeda aturan dengan ada calon lain.

“Tanggal 8 Maret kami akan melaksanakan rapat internal dengan menggelar Rakercab di DPC PDIP Kota Semarang. Ini sebagai konsolidasi internal, sekaligus menyusun strategi di Pilwakot Semarang nanti. Setelah itu ada komunikasi lanjutan dengan partai koalisi,” tegasnya.

Dikatakan Pilus, menghadapi lawan kotak kosong dengan lawan calon lain tentu berbeda strategi. Lawan kotak kosong, timnya tentu akan lebih banyak sosialisasi ke masyarakat untuk mau datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya.

Termasuk partai koalisi juga akan diajak untuk ikut sosialisasi ke masyarakat. Tugasnya tentu merangkul semua komponen agar menggunakan hak pilih di Pilwakot Semarang.

Berbeda dengan ada calon lain yang maju dan jadi rival di Pilwakot, tentu diperlukan adu visi misi, serta menghitung bassis masa dan gerakan calon lawannya. Sistem kampanye pun berbeda penanganan, termasuk strategi lawan kotak kosong atau ada rival.

“Kalau ada calon, butuh respon cepat untuk mengimbangi kampanye calon lain. Tapi kami tetap siap, apakah nanti lawan kotak kosong atau ada calon lain yang akan jadi pesaing,” katanya.

Meski begitu DPC PDIP Kota Semarang juga akan tetap membentuk tim sukses dan pembentukan posko kemenangan.

“Kerja untuk upaya pemenangan menghadapi calon lain maupun kota kosong hampir sama. Apalagi dengan melawan kotak kosong, target kami dalam perolehan suara lebih dari 85 persen. Tugas yang lebih berat, adalah memberikan penyadaran kepada calon pemilih untuk datang ke TPS serta memilih pasangan yang kami usung,” tandasnya.(HS)

Meski Venue Belum Jelas, Dragan Tetap Siapkan Tim Jelang Laga Perdana Lawan Persipura

Cuaca Ekstrem, Dewan Minta Masyarakat Waspada Terhadap Ancaman Bencana