in

Jelang Lebaran, Hendi Minta Warga Semarang Tak Mudah Ricuh dan Gaduh

saat menghadiri acara silaturahmi Safari Ramadan MUI di Masjid Al-Mufidah Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Selasa (28/5/2019).

 

HALO SEMARANG – Menjelang datangnya hari raya Idul Fitri yang tinggal sepekan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat untuk menyambut para pemudik yang datang ke Kota Semarang dengan baik. Hal itu dikemukakan Hendi, sapaan akrab wali kota saat menghadiri acara silaturahmi Safari Ramadan MUI di Masjid Al-Mufidah Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Selasa (28/5/2019). Dalam kesempatan tersebut, dia meminta warga untuk tidak ricuh dan gaduh seperti yang terjadi di daerah lain. Menurutnya Indonesia memiliki adat silaturahmi yang unik, yaitu mudik saat Lebaran.

“Di negara Arab, Malaysia, dan negara yang populasi muslimnya besar juga tidak ada mudik. Mudik cuma ada di Indonesia. Baik naik motor, mobil, bus, kereta, dan pesawat semuanya senang karena bisa bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman. Nilai itu yang perlu kita jaga,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, tidak lupa Hendi menitipkan pesan kepada warga yang akan mudik ke kota lain agar memperhatikan kondisi rumah. “Sebelum ditinggal mudik kunci rumah bisa dititipkan ke tetangga, cek lampu, listrik, dan sakelar, cek kompor gas. Sementara yang tidak mudik tetap melakukan ronda agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pesannya.

Dia juga tidak lupa meminta warga Kota Semarang untuk guyub, rukun, dan turut serta membangun Semarang agar lebih baik dan lebih hebat.

Terkait kenaikan harga yang kerap terjadi jelang Lebaran, Hendi juga berpesan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu untuk tidak “kalap dan nafsu”.

“Artinya kalau mahal ya jangan dibeli. Kalau ayam mahal bisa pakai bahan makanan pengganti seperti telur, tempe, atau tahu,” ujarnya.

Namun pihaknya memastikan sejak Lebaran tahun lalu, pemerintah telah membentuk Satgas Pangan yang terdiri dari Kementrian Perdagangan dari tingkat pusat, provinsi, dan kota untuk selalu mengecek harga pasar. Seperti yang terjadi pada bawang putih dan cabai merah yang harganya sempat melonjak, kemudian dari satgas pangan melakukan pengendalian harga dengan memasok sekian ton bahan makanan tersebut agar harga stabil.(HS)

Hanya Bawa 18 Pemain, PSIS Berambisi Ambil Poin Perdana Laga Tandang

Ternyata di Kota Semarang Masih Ada 62 Kelurahan Kumuh