HALO SEMARANG – Jasa Raharja bergerak cepat menyerahkan hak santunan pada seluruh korban kecelakaan bus pariwisata GA Trans dari PO Gandhos Abadi yang mengalami kecelakaan di kawasan Bukit Bego, Jalan Imogiri-Dlingo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Penyerahan santunan tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono, bersama Bupati Sukoharjo Etik Suryani, di Balaidesa Mranggen, Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Senin (7/2/2022).
“Hari ini kita serahkan santunan pada seluruh korban kecelakaan di Bantul, untuk korban meninggal sebanyak 13 orang masing-masing mendapat santunan Rp 50 juta dan untuk 21 korban luka yang masih dirawat akan mendapat bantuan biaya maksimal Rp 20 juta,” kata Rivan Achmad Purwantono, didampingi Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana dan Kepala Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah, Jahja Joel Lami.
Rivan menyatakan proses assessment santunan kali ini termasuk paling cepat karena masih di hari yang sama atau kurang dari 24 jam sejak kejadian kecelakaan pada Minggu (6/2/2022).
“Kami berusaha merespon cepat di setiap kejadian, kali ini kurang dari 24 jam santunan sudah diterima ahli waris. Sedangkan total santunan yang sudah diserahkan kepada ahli waris sebesar Rp 650 juta, untuk korban luka masih menunggu tagihan dari Rumah sakit,” imbuh Rivan.
Rivan juga mengapresiasi kinerja dari pihak Kepolisian Polres Bantul yang sigap melakukan pendataan dan assesment korban.
“Juga pihak rumah sakit yang merespon cepat dengan memberikan pelayanan perawatan korban luka. Atas permintaan keluarga, korban yang dirawat dijadikan satu dalam bangsal yang sama,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama Bupati Sukoharjo, Etik Suryani juga menyerahkan bantuan sosial berupa uang tunai Rp 3 juta dan paket sembako pada masing masing korban.
“Selaku Bupati dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, kami mengucapkan duka untuk keluarga dan juga mengucapkan terimakasih atas respon cepat Jasa Raharja, semoga santunan bisa sangat mendukung keluarga yang ditinggalkan,” ungkap Etik Suryani. (HS-06)