HALO SEMARANG – Ibu Negara RI Iriana Joko Widodo, berjalan anggun di atas catwalk sepanjang 200 meter, dalam event Istana Berkebaya, di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (6/8/2023).
Sementara di belakangnya, terdapat sejumlah tokoh, termasuk para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja Indonesia Maju (OASE KIM), dan menteri wanita KIM.
Tampak pula Presiden mengenakan baju sadariah hitam dengan sarung hijau yang dikalungkan. Adapun Ibu Negara mengenakan kebaya encim merah.
Busana tradisional juga dikenakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan istri, Wury Estu Handayani. Ma’ruf. Saat itu Wapres mengenakan baju sadariah putih dengan sarung hitam. Adapun Wury mengenakan kebaya encim putih.
Sejumlah menteri KIM juga hadir bersama pasanganya masing-masing, di antaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub Budi Karya Sumadi, Menlu Retno Marsudi, Menkeu Sri Mulyani, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Mendag Zulkifli Hasan,
Di antara para pejabat, hadir pula bersama istri masing-masing, Mendikbud Nadiem Makarim, Menko Polhukam Mahfud MD, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menhan Prabowo Subianto, Mendagri Tito Karnavian, hingga Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.
Sebelum Presiden menyampaikan sambutan, Ibu Negara Iriana Jokowi sempat memberikan pantun.
“Bunga menur bunga raflesia, mekar sekuntum merah merona. Citra luhur wanita Indonesia, pribadi anggun dengan kebaya,” kata Ibu Negara.
Sementara itu dalam sambutan saat pembukaan dan keterangan setelah pembukaan, Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan kegiatan tersebut digelar, untuk memperkenalkan kembali kebaya, sebagai wujud dari karakter bangsa.
“Kita ingin mengenalkan kembali, agar kita kembali pada karakter dan kepribadian Indonesia, karena sekali lagi kebaya adalah karakter wanita Indonesia, yang anggun, yang lemah lembut, yang sopan, yang bersahaja,” kata Presiden.
Menurut dia, event seperti ini harus digencarkan, tidak hanya di Jakarta, melainkan juga daerah-daerah.
Nantinya setiap daerah dapat menggelar acara serupa, dengan menampilkan kebaya dari daerah masing-masing.
“Saya kira ini terus dilakukan dengan gencar, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di daerah-daerah dengan kebaya masing-masing. Karena ada kebaya encim di Jakarta, gaya Sunda, gaya Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi semua ada,” kata Jokowi.
Dengan terus diselenggarakan kegiatan seperti ini, menurut dia akan muncul kreasi-kreasi baru dan desain-desain baru.
“Akan muncul dengan warna yang berbeda, desain berbeda. Ya warna-warni itulah Indonesia,” kata dia.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan acara Istana Berkebaya ini merupakan rangkaian HUT Ke-78 RI.
Acara peragaan busana kebaya ini, digelar untuk merayakan keindahan dan keberagaman budaya bangsa Indonesia.
“Selaras dengan semangat HUT RI ke-78 terus melaju untuk Indonesia Maju, acara Istana Berkebaya mengajak kita untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia serta merajut persatuan dan kesatuan sebagai fondasi yang kokoh bagi kemajuan bangsa,” kata Heru.
Dalam kesempatan itu, Heru juga menyebut peragaan busana ini sangat istimewa, karena melibatkan wanita-wanita inspiratif dari berbagai kalangan masyarakat.
Tak hanya para anggota OASE KIM dan menteri wanita KIM, tetapi juga para istri para duta besar, pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara, Sekretariat Kanbinet.
Selain mereka para ibu, remaja, dan anak-anak juga berpartisipasi pada event yang akan diikuti 401 peserta.
Acara ini juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni tari, pertunjukan musik hingga panggung budaya. (HS-08)