HALO SEMARANG – Polda Jateng bersama Polda Jabar terus menyelidiki kasus dua korban tabrak lari di Kabupaten Bandung yang jasadnya ditemukan di daerah Jawa Tengah.
Informasi yang diperoleh, kedua korban itu adalah pasangan sejoli masing-masing bernama Handi Saputra Hidayatullah dan Salsabila.
Pria berusia 16 tahun itu, ditemukan oleh warga di aliran Sungai Serayu atau tepatnya di Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas pada Senin (13/12/2021) lalu. Sedangkan wanita berusia 14 tahun itu ditemukan di aliran Sungai Serayu pada Sabtu (11/12/2021).
Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Summy Hastry Purwanti menyebut, dari hasil pemeriksaan sementara, penyebab meninggalnya Handi Saputra Hidayatullah dikarenakan tenggelam. Hal itu ia pastikan setelah pihaknya melakukan autopsi terhadap tubuh korban.
“Kalau yang pria atau laki-laki waktu kita periksa dengan lengkap luar dan dalam kita temukan tanda-tanda pasir atau air sungai di saluran nafas sampai paru-paru. Jadi itu membuktikan waktu dia dibuang, dia masih keadaan hidup atau mungkin karena memang tidak sadar waktu itu (ketika dibawa),” ujarnya kepada wartawan Kamis (23/12/2021).
“Yang laki-laki dibawa dalam keadaan hidup dan dibuang dalam keadaan hidup. Sehingga kita temukan tanda-tanda kematian karena air. Jadi sebab kematianya yang laki-laki karna tenggelam, itu bukan karena lakalantasnya, bukan karena luka di kepala, karena luka di kepala tidak mematikan,” tambahnya.
Sementara itu, Hastry mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, penyebab meninggalnya korban berjenis kelamin wanita yang bernama Salsabila memang dikarenakan insiden lalu lintas. Hal itu dibuktikan ketika korban mengalami luka parah pada bagian kepala.
“Yang wanita waktu ditemukan sudah dalam meninggal. Tapi dari luka-luka yang kita lihat kita periksa korban wanita tersebut sudah meninggal waktu di kejadian atau di TKP. Karena luka-lukanya ada di kepala bagian belakang sampai depan itu parah dan dicek patah tulang tengkorak bawah sehingga itu saya yakin meninggal di tempat waktu kejadian,” ucapnya.
“Kalau perempuan memang meninggal di Jabar dan dibuang dalam keadaan meninggal,” katanya.
Hastry menerangkan kembali, dua korban yang ditemukan warga itu adalah korban kecelakaan yang sempat dikabarkan hilang pada Rabu (8/12/2021) lalu. Setelah adanya laporan orang hilang dan penemuan jasad di wilayah Jateng, keluarga korban bersama pihak penyidik dari Polda Jabar lengsung menuju ke Banyumas dan Cilacap.
“Setelah sampai di Cilacap, di Polsek dijelaskan dicocokan mereka kan (Polda Jabar) tidak punya data primer, kalau identifikasi primer kan sidik jari, gigi dan DNA. Berdasarkan data medis dari badan, ciri wajah, ciri rambut dan gelang di tangan kanan itu sesuai dengan yang foto dibawa keluarga, juga baju yang terakhir dipakai (korban),” imbuhnya.
Saat ini, Polda Jabar bersama Polda Jateng sedang menyelidiki kasus ini guna mengungkap kepastian meninggalnya kedua korban tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Polda Jawa Tengah (Jateng) membantu Polda Jawa Barat (Jabar) untuk menyelidiki dua korban kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang jasadnya ditemukan di wilayah Jawa Tengah.
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menjelaskan dua korban yang ditemukan warga itu adalah korban kecelakaan yang sempat dikabarkan hilang pada Rabu (8/12/2021 lalu.
“Perkara pokok karena sudah diketahui bahwa ada kemiripan identifikasi antara korban lakalantas denga penemuan mayat, kira teruskan ke polda Jabar,” kata Djuhandhani di Mapolda Jateng, Senin (20/12/2021). (HS-06)