HALO SEMARANG – Dinas Penataan Ruang Kota Semarang sedang menyiapkan bekas administrasi lelang pembangunan Stadion Citarum. Saat ini dinas sedang melakukan finalisasi detail engineering design (DED), dan rencananya pekan depan sudah masuk ke Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLPBJ) Kota Semarang dan seterusnya akan dilelangkan. Sekretaris Dinas Penataan Ruang Kota Semarang, Irwansyah menegaskan, dalam pembangunannya nanti, pihaknya akan menitik beratkan pada penataan drainase dan pergantian rumput sintetis pada lapangan Stadion Citarum, Semarang.
“Selama ini Stadion Citarum kan kerap banjir. Maka akan kami tata drainasenya, agar lapangan tak tergenang saat hujan deras. Kami juga akan mengganti rumput lapangan dengan rumput sintetis dengan standar FIFA. Rumput sintetis ini juga spesifikasi untuk outdoor, sehingga tak perlu peneduh,” katanya, Kamis (7/2/2019).
Pembangunan lapangan Citarum ditargetkan akan selesai tahun ini. Dalam lelang nanti, pihaknya akan mencari pihak ketiga yang yang sudah berpengalaman dan punya referensi soal pembangunan lapangan sepak bola dengan rumput sintetis. “Total anggarannya Rp 17 miliar. Fokusnya di drainase dan penataan lapangan,” tandasnya.
Sebagai informasi, stadion yang memiliki sejarah panjang dengan perkembangan persepak bolaan Kota Semarang ini, rencananya bakal dipugar dengan anggaran sekitar Rp 17 miliar.
“Luas lahan yang akan diganti rumput sintetis kurang lebih 9.000 meter persegi. Rumput yang digunakan adalah pabrikan Jerman dan sudah lolos verifikasi FIFA,” kata Irwansyah.
Dijelaskan, alasan teknis pergantian rumput dari rumput hidup ke rumput sintetis karena di Stadion Citarum, pertumbuhan rumput kurang bisa tertata dengan baik. Alasannya karena tingginya kadar garam pada air dan tanah. Jadi rumput tak bisa tumbuh dengan baik sesuai harapan. Selain itu, Pemkot Semarang ingin agar Stadion Citarum lebih nyaman ketika digunakan untuk bermain sepak bola.
“Kami juga ingin membiasakan para pemain sepak bola di Semarang dengan rumput sintetis, agar ketika ada laga yang menggunakan rumput sintetis dalam kompetisi sepak bola, pemain tidak kaget. Apalagi perkembangan ke depan rumput sintetis menjadi pilihan dalam pembangunan lapangan,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga sempat berencana meningkatkan fasilitas sejumlah lapangan olahraga di Kota Semarang dengan mengganti rumput yang telah ada menjadi rumput sintetis.
Tercatat tak kurang dari lima lapangan futsal kelurahan digarap pada tahun 2018. Antara lain lapangan futsal di Kelurahan Salaman Mloyo, Lamper Tengah, Gayamsari, Jrakah, dan Tembalang. Sementara rumput sintetis di lapangan Citarum akan dikerjakan pada tahun 2019 dengan anggaran sekitar Rp 17 miliar.
“Untuk lapangan futsal di masing-masing kelurahan dan lapangan sepak bola Citarum akan digunakan rumput sintetis dengan jenis yang sama, yaitu Polytan. Yang lapangan futsal dengan menyesuaikan tingkat kebutuhannya kita gunakan yang grade C, sedangkan untuk lapangan Citarum akan kami gunakan standar FIFA dengan grade A,” tegasnya.(HS)