in

Infrastruktur Tak Kunjung Dilengkapi, Pedagang Barito Enggan Pindah

Alat berat dikerahkan untuk pembongkaran PKL Barito di Kelurahan Karangtempel.

 

SEMARANG – Sebanyak 325 pedagang kaki lima (PKL) Karangtempel Barito hingga saat ini masih enggan untuk pindah ke tempat relokasi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Masih bertahanya sebagian pedagang di Pasar Barito Karangtempel salah satunya disebabkan infrastruktur tempat relokasi yang masih minim. Pedagang yang masih bertahan di Pasar Barito Karangtempel juga mengaku tidak mengetahui jadwal pindah dan jadwal bongkar mengingat selama ini tidak pernah ada surat peringatan dari Dinas Perdagangan.

“Kios saya di MAJT sudah jadi 90 persen tinggal pasang rolling dor terus pindah. Namun jadwal pindah pastinya saya kurang tau karena selama ini baik dari Dinas maupun dari paguyuban tidak ada surat peringatan atau pemberitahuan,” kata Ambon, salah seorang pedagang PKL Karangtempel Barito, Kamis (3/1).

Lebih lanjut, Ambon menjelaskan, selain tidak mendapat surat pemberitahuan, kondisi infrastruktur di lokasi relokasi juga menjadi salah satu alasan pedagang masih bertahan di tempat lama.

“Jalan, listrik, air, dan drainase belum disiapkan. Tapi kami disuruh pindah dan berjualan di sana. Dinas Perdagangan sepertinya kurang memahami kebutuhan pedagang,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengungkapkan, pihaknya selalu memberikan surat pemberitahuan setiap kali akan melakukan kegiatan pembongkaran PKL Barito, di Kelurahan Karangtempel.

“Surat itu diminta oleh Paguyuban. Saya tidak tahu apakah surat itu sampai ke pedagang atau tidak,” ungkapnya.
Namun demikian, terlepas dari itu, Fajar mengimbau agar seluruh pedagang dapat secepatnya pindah ke pasar relokasi MAJT. Pihaknya memberi waktu hingga 15 Januari, kalau tidak dipatuhi akan dilakukan upaya paksa. Hal ini mengingat, pembangunan revitalisasi Banjirkanal Timur saat ini terus dalam percepatan.

“Semua bareng-bareng pindah, Pemerintah Kota tidak akan menelantarkan pedagang. Pasti kami bangun infrastruktur pendukung tapi itu perlu waktu karena berkaitan dengan anggaran,” imbuhnya.(Halo Semarang)

Sabtu, Jokowi dan Istri Datang ke Semarang, Ini Jadwalnya:

Soal Pasar Wonodri, Gapensi Peringatkan Pemkot Semarang untuk Hati-hati