HALO SEMARANG – Adanya kebijakan penghentian ekspor beras ke Indonesia termasuk beberapa negara lain oleh negara produsen beras utama dunia yakni India, tidak mempengaruhi stok pangan terutama komoditas beras di Kota Semarang dan sekitarnya. Sebab secara geografis Kota Semarang sendiri berada di wilayah yang dikelilingi oleh daerah penyangga atau hinterland komoditas beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distan) Kota Semarang, Bambang Pramusinto menjelaskan, kebijakan larangan ekspor beras dari India ke beberapa negara termasuk Indonesia, tidak berpengaruh pada stok pangan di Kota Semarang. Meski Kota Semarang sendiri bukan merupakan daerah produsen beras tetapi secara geografis dikelilingi oleh daerah penyangga atau hinterland, sehingga pasokan dari wilayah penghasil komoditi pangan saat ini masih aman dan terjaga.
“Daerah pemasok komoditi pangan tersebut antara lain Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang dan wilayah lainnya. Kerja sama tersebut telah terjalin sejak tahun 2022,” paparnya, Kamis (3/8/2023).
Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan mempunyai terobosan atau inovasi terkait upaya menjaga pasokan pangan di masyarakat, yaitu adanya inovasi Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
“Pak Rahman merupakan kegiatan pasar murah komoditas pangan strategis yang mengusung konsep kolaborasi dengan bergbagai pemangku kepentingan seperti Bulog, Indoguna, BUMP, Fresh Mart, Pengusaha Sayur, UMKM Pangan Lokal, berupa beras,telur, gula pasir, minyak goreng, tepung. Lalu, daging ayam, daging sapi, serta sayuran antara lain cabai, bawang merah, bawang putih dan buah-buahan. Adapun tujuan Pak Rahman sendiri adalah untuk menekan inflasi, menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di masyarakat. Dan mempermudah akses pangan serta membuat model kolaborasi mengatasi persoalan pangan di Kota Semarang,” imbuhnya.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan telah mempunyai Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 77 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Distribusi Bahan Pangan Pokok Bagi Masyarakat.
“Fasilitasi distribusi diberikan kepada para offtaker (BUMP, BUMD, Gapoktan dan lainnya) sehingga dengan adanya kebijakan di India yang melarang ekspor beras non- basmati pada Juli 2023 ke sejumlah negara juga tidak mempengaruhi kenaikan harga dan stok pangan di Kota Semarang,” pungkasnya.(HS)