HALO SEMARANG – Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang, Jumat (18/2), sejak pukul 10.00 hingga 13.00 WIB membuat sejumlah ruas jalan protokol dan empat kelurahan terendam banjir.
Laporan dari BPBD Kota Semarang menyebutkan ketinggian genangan banjir mencapai 20 – 50 centimeter. Banjir menggenangi jalan dan rumah-rumah warga.
Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mengatakan, sejumlah titik genangan banjir hingga siang masih cukup tinggi. Di antaranya seperti terjadi di ruas Jalan Soekarno-Hatta atau tepatnya di bawah jembatan terowongan tol. Ketinggian airnya mencapai 20-50 centimeter.
“Lalu ruas Jalan Kintelan Baru, depan RS Kariadi, juga terendam banjir cukup tinggi mencapai 20-40 centimeter. Bahkan informasi dari warga, akibat arus banjir yang cukup deras hampir menyeret dua sepeda motor yang sedang diparkir ditepi jalan tersebut,” katanya, Jumat (18/2/2022).
Kemudian genangan banjir juga terjadi di ruas jalan UIN Walisongo, tepatnya di depan Kantor Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan sampai depan pabrik Sango. Ketinggian air mencapai 20-30 centimeter, sehingga hal ini membuat arus lalu lintas di jalur Pantura agak tersendat.
Hujan selama tiga jam dengan intensitas cukup tinggi ini, kata dia, tak hanya merendam badan jalan, namun masuk ke rumah warga. Terutama rumah warga yang berada di wilayah dua kecamatan yakni Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu.
“Di Kecamatan Ngaliyan meliputi Kelurahan Wonosari yakni di RW 7 (RT 3,5 dan 6). Dengan ketinggian air 20-30 centimeter. Banjir terjadi disebabkan luapan DAS Bringin, yang berada di wilayah tersebut,” jelasnya.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Tugu, yang terdampak banjir di Kelurahan Mangkang Wetan di RW 5 (RT 1 sampai RT 6) dan RW 6 (RT 2 sampai RT 4). Ketinggian banjir mencapai 40-50 centimeter. Kemudian, di Kelurahan Mangunharjo di RW 1, 4 dan 5. RW 1 (RT 1,2, dan 3), RW 4(RT1-RT 6), RW 5 (RT 4 dan RT 5). Dengan ketinggian air banjir 20-30.
“Banjir disebabkan luapan air dari tanggul sungai yang jebol. Sedangkan di Kelurahan Mangkang Kulon, akibat luapan DAS Plumbon, sehingga merendam rumah warga yang berada di RW 1 dan RW 2. RW 1 (RT 1-7) dan RW 2 (RT 1 dan RT6). Tinggi air banjir 20-30 centimeter,” pungkasnya.
Salah satu warga, Budi mengatakan, banjir di jalan Pantura, tepatnya depan Sango membuat arus lalu lintas tersendat. Karena antrean kendaraan berat yang melintas mengurangi kecepatannya saat menerobos genangan banjir.
“Di sini kerap jadi langganan banjir setiap hujan deras. Sehingga membuat jalan macet parah,”katanya. (HS-06)